"Strategis sudah pasti, dengan kondisi Pak Ahok memang bisalah," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu.
Namun sayangnya, ia belum berkenan untuk mengemukakan lebih jauh terkait sektor BUMN mana yang akan dijabat oleh Ahok.
"Soal energi atau apapun kita belum tahu. Tapi yang pasti, tadi kami meminta kesediaan beliau dulu supaya mau bergabung bersama kita karena kita butuh orang seperti Pak Ahok yang bisa dukung BUMN,"
Baca juga: Temui Erick Thohir, Ahok akan jadi dirut PLN atau Inalum?
Ia menilai sosok Basuki Tjahaja Purnama memiliki kapasitas yang mumpuni untuk mengelola salah satu BUMN.
"Beliau kan punya kapasitas yang diakui publik juga. Untuk memperbaiki banyak hal juga," ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sedianya akan menempati jabatan penting dalam BUMN pada November atau Desember tahun ini.
"Mungkin nanti Desember, atau November saya tidak tahu, mungkin tanya ke Pak Menteri," ujar Ahok.
Baca juga: Menko Luhut nilai Ahok berkinerja bagus
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok, akan menempati jabatan penting dalam BUMN pada November atau Desember tahun ini.
"Mungkin nanti Desember, atau November saya tidak tahu, mungkin tanya ke Pak Menteri," katanya.
Ahok datang ke kantor Kementerian BUMN sekitar pukul 09.38 WIB. Sedianya dia diundang oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk membicarakan mengenai BUMN ke depan. Ahok meninggalkan kantor Kementerian BUMN pukul 10.50 WIB.
Dalam pertemuannya dengan Menteri BUMN sekitar satu setengah jam itu, Ahok mengaku siap untuk dilibatkan mengelola di salah satu BUMN.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019