Jarai, Sumsel (ANTARA News)- Seorang warga Desa Muaratawi, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumsel, tewas tertimpa reruntuhan rumahnya akibat gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Selasa pagi.
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menyebutkan, gempa itu terjadi pada Selasa, pukul 10.07 WIB, dengan pusat gempa pada 51 km barat daya Tebingtinggi (Bengkulu) atau 64 km barat daya Lahat (Sumsel).
Gempa itu terjadi pada kedalaman 10 km di perbatasan darat Bengkulu dan Sumsel.
Para warga Desa Muara Tawi, Sadan dan Banduagung, Kecamatan Jarai, mengatakan bahwa mereka merasakan getaran gempa itu cukup kuat.
Menurut Duski (56), salah satu warga Kecamatan Jarai, warga setempat panik dan berhamburan keluar rumahnya akibat gempa itu.
Diperkirakan ratusan rumah di tiga desa mengalami kerusakan ringan dan berat, serta sejumlah mesjid juga ambruk akibat goncangan gempa tersebut.
Selain mengakibatkan korban tewas dan bangunan ambruk, gempa tersebut juga menyebabkan sejumlah warga mengalami luka ringan dan luka berat.
Sampai Selasa malam (9/9), warga di Kecamatan Jarai memilih tinggal di luar rumahnya karena takut gempa susulan.
Sementara itu, warga Kota Pagar Alam yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Kecamatan Jarai, juga mengaku merasakan guncangan yang kuat pada pukul 10.07 WIB.
Tetapi gempa tersebut tidak mengakibatkan kerusakan di kota kecil yang dikelilingi pegunungan Bukit Barisan itu.
Namun warga masih berjaga-jaga dan takut gempa susulan, sehingga mereka memilih tinggal di luar rumah.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008