Jakarta (ANTARA) - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polresta Medan, Rabu yang menyebabkan pelaku tewas dan melukai empat polisi serta dua warga.
"Tangkap seluruh jaringannya," kata Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan di Jakarta.
Baca juga: Pelaku bom bunuh diri manfaatkan momen warga datang ke Polrestabes
Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini mengharapkan aksi pelaku teror yang kini sering kali menyasar kantor polisi tidak membuat polisi yang bertugas di lapangan kendur semangat.
"Rakyat mendukung kinerja Polri dalam memberantas terorisme dan seluruh jaringannya," kata pengajar Pascasarjana Universitas Bhayangkara ini.
Dia mengatakan pelaku teror sering kali muncul ketika melihat polisi lengah sehingga Polri harus terus meningkatkan pengamanan baik dalam markasnya sendiri maupun di tengah masyarakat.
"Kepada masyarakat juga kita minta memberikan informasi jika menemukan ada hal mencurigakan. Kita percaya Polri akan bisa mengungkap semua jaringannya," katanya.
Baca juga: Polisi bawa 4 orang dari rumah pelaku bom bunuh diri
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan ledakan juga menyebabkan beberapa kendaraan dinas juga rusak.
"Jadi sekira pukul 08.00 lewat, setelah pelaksanaan apel pagi di Polrestabes Medan, diduga pelaku berjalan di halaman apel tersebut, jeda beberapa saat di depan kantor bagian operasi Polrestabes Medan pelaku meledakkan diri," kata Iqbal.
Saat ini, semua korban berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Polisi imbau masyarakat tak sebar foto korban bom bunuh diri
Baca juga: MUI Sumut : Pelaku bom di Polrestabes Medan "tidak beragama"
Pewarta: Santoso
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019