"Komoditas yang mengalami kenaikan harga hanya bawang merah dan daging ayam ras," kata Agus dalam acara persiapan rapat koordinasi daerah dan penetrasi pasar menjelang Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada minggu kedua November 2019 dibanding bulan Oktober 2019, daging ayam ras mengalami kenaikan 2,84 persen dan bawang merah naik 10,77 persen.
Baca juga: Kemendag pantau harga jelang Natal dan Tahun Baru
Kendati demikian, secara umum harga-harga barang kebutuhan pokok masih relatif stabil seperti beras, daging sapi, minyak goreng, tepung terigu, gula, dan bawang putih.
Beberapa komoditas justru mengalami penurunan seperti cabai rawit (6,34 persen) dan cabai merah (3,53 persen) serta telur ayam ras dalam data yang sama.
"Bawang merah ini karena cuaca kemarau panjang sehingga berpengaruh terhadap pasokannya," ungkapnya.
Agus menuturkan meski ada kenaikan harga, ia melihat pasokan masih mencukupi sehingga belum ada kemungkinan membuka keran impor.
Baca juga: Satgas pangan memantau stok menjelang Natal dan Tahun Baru 2019
"Semua ini pasokan masih ada kecukupan. Memang ini perlu kita antisipasi dengan perubahan iklim. Sementara ini masih kita lihat dari kecukupannya," katanya.
Agus menambahkan, opsi impor juga menurutnya harus dilakukan secara selektif dan hati-hati. Pasalnya, Presiden Jokowi sendiri meminta agar jangan sampai impor dilakukan berbarengan dengan masa panen sehingga pasokan berlebih.
"Artinya jangan sampai waktu panen kita impor barang yang sama. Ini kan selektif. Bukan kita tidak melarang impor tapi kita juga seleksi impornya agar 'timing' (waktunya) pas," pungkas Agus.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019