Ini sudah dijalankan sejak lama, tidak ada satu orang masuk pun tanpa dilakukan pemeriksaan
Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur memperketat pengamanan markas menyusul insiden ledakan bom bunuh diri di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu.
"Demi keamanan mako (markas komando). Ini sudah dijalankan sejak lama, tidak ada satu orang masuk pun tanpa dilakukan pemeriksaan," kata Kasie Propam Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Maskhihorib, di Jakarta, Rabu siang.
Baca juga: Pasca Bom Medan, Polda Sultra tingkatkan kewaspadaan
Pemeriksaan meliputi tas bawaan, wajib melepas jaket, melepas topi, hingga menanyakan keperluan kehadiran mereka di Mapolrestro Jakarta Timur.
Tidak terkecuali para pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang menuju lokasi pelayanan di lantai dua dan enam gedung Mapolrestro Jakarta Timur.
Baca juga: Terduga bom bunuh diri di Polrestabes dikenal taat agama
Salah satunya Muhammad Danang (27) yang sempat kebingungan dengan situasi tersebut, sebab belum memahami latar belakang dari pemeriksaan tersebut.
"Tadi sempat bingung, kami didekati polisi bilang katanya disuruh turun. Terus semuanya dikumpulkan di halaman dan saya diperiksa, yang lain juga sama," katanya.
Baca juga: Pelaku bom bunuh diri manfaatkan momen warga datang ke Polrestabes
"Saya baru sadar setelah lihat di media sosial ada ledakan bom bunuh diri di Medan. Mungkin karena situasi itu juga kita dikumpulkan," katanya.
Maskhihorib mengatakan proses pemeriksaan dilakukan tak hanya saat terjadi kasus-kasus besar seperti bom bunuh diri di Mapolresta Medan.
Baca juga: Polisi imbau masyarakat tak sebar foto korban bom bunuh diri
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019