Sidoarjo (ANTARA News) - Sepuluh orang perwakilan korban Lapindo Brantas Inc. dari Desa Siring bagian Barat, Jatirejo Barat dan Mindi Kecamatan Porong, Sidoarjo, berencana menemui langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya di Cikeas untuk meminta memperjuangkan nasib mereka. Dari pengamatan Antara, kesepuluh orang ini meninggalkan Sidoarjo hari ini (9/9) dengan menggunakan bus dan kendaraan pribadi menuju Jakarta. Warga akan memperjuangkan proses ganti rugi yang kini sudah tidak lagi layak huni, apalagi Gubernur Jatim yang saat itu dijabat Imam Utomo pada 5 Mei 2008 telah mengirimkan surat rekomendasi kepada Presiden. "Hanya saja hingga kini Presiden belum memutuskan terkait ganti rugi warga tiga desa ini," kata Bambang Kuswanto, Koordinator sepuluh korban lumpur Lapindo di Sidoarjo, Selasa. Bambang mengungkapkan, kondisi tiga desa tempat mereka tinggal semakin memprihatinkan karena hampir 100 semburan gas liar yang sangat mudah terbakar bertebaran di hampir seluruh rumah warga. Hal ini diperparah dengan subsident (amblesan tanah) yang tiap hari membuat keretakan rumah warga semakin lebar. Menurut Bambang, tujuan mereka sebenarnya adalah Gedung DPR untuk menghadiri rapat terbatas antara beberapa menteri dengan DPR untuk membahas nasib mereka. "Rapat terbatas para menteri yang tergabung dalam dewan pengarah BPLS, Menteri Keuangan, serta DPR ini sebenarnya baru akan dilakukan Rabu (10/9). Hanya saja, karena perjalanan menggunakan jalan darat, kami harus mulai berangkat sejak hari ini (Selasa)," kata Bambang. Ia mengemukakan, jika rapat terbatas DPR tidak menghasilkan keputusan, mereka akan nekad menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya di Cikeas, Bogor. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008