Tangerang (ANTARA News) - Kepolisian Sektor (Polsek) Tangerang Kota, Banten, memeriksa dua orang sebagai saksi terkait adanya ledakan di kawasan itu, yakni seorang warga dan satu karyawan agen gudang gas elpiji.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tangerang, Inspektur Satu Sutini, Selasa, mengatakan, kedua saksi tersebut menjelaskan terkait kegiatan rutin setiap harinya di gudang gas elpiji tersebut.
Namun demikian, Iptu Sutini enggan menyebutkan identitas kedua saksi mata yang dimintai keterangan tersebut tanpa alasan yang jelas, sedangkan pemeriksaan hingga kini masih berlangsung.
Sutini juga menuturkan, saat ini pihaknya belum berhasil menangkap pemilik agen gudang gas elpiji yang meledak tersebut yakni, Joko.
Sebelumnya, sebuah gudang gas elpiji meledak pada Senin (8/9) tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB, di Kampung Betung RT 02/13 Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten.
Selain merusak sejumlah bangunan rumah di sekitarnya, ledakan menyebabkan dua orang karyawan agen gas yang berada di gudang itu, Yayan Indriana (22) dan Paidi (20) mengalami luka cukup parah pada sekujur tubuhnya yang saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Global Medika, Tangerang.
Sementara itu, saksi mata seorang warga sekitar, Ros (48) mengatakan, agen gas elpiji, Joko menyewa sebuah rumah kepada ibu Amsar.
Ibu Amsar menjelaskan, Joko menyewa rumah tersebut sejak tiga bulan lalu dengan Rp4 juta untuk jangka waktu setahun, namun ibu rumah tangga tersebut tidak mengetahui peruntukan sewa rumah itu.
Sedangkan, salah satu warga Rosidi mengungkapkan, selama gudang gas tersebut beroperasi warga sekitar sering mencium bau gas elpiji yang bocor bahkan warga sempat khawatir akan terjadi ledakan.
Warga juga menduga agen penjualan elpiji tersebut membuka penyulingan isi tabung gas kosong dengan sistem manual menggunakan regulator.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008