Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengurus Pusat Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Philip K Widjaja mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak main tuduh sendiri dalam menanggapi bom bunuh diri di Markas Komando Polres Kota Besar (Polrestabes) Medan, Sumatera Utara, Rabu sekitar pukul 08.45 WIB.
"Tidak ada manfaatnya bila kita main tuduh, atau over- reactive. Semua itu hanyalah memperkeruh situasi saja," kata Philip saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Philip, seluruh masyarakat harap menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian sehingga tidak menyampaikan dugaan-dugaan yang tidak berdasar karena akan mengganggu kenyamanan.
Baca juga: PBNU kecam bom Polrestabes Medan
"Saya kira kita semua tenang dulu, kejadian telah ditangani oleh aparat pemerintah, kita tunggu hasil investigasi resmi," tuturnya.
Sebelumnya, ledakan yang terjadi di Markas Komando Polres Kota Besar (Polrestabes) Medan, diduga merupakan bom bunuh diri yang dilakukan seorang menggunakan atribut pengemudi ojek online dan meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan bahwa bom yang meledak di Polrestabes Medan menyebabkan enam orang korban luka-luka.
Baca juga: Terkait bom Medan, pengamat: Data ulang semua pengemudi ojek "online"
"Ada 6 korban, 5 dari personel Polri dan satu sipil. Tetapi alhamdulillah laporan sementara korban tidak ada yang luka parah, tetapi ada luka-luka dan ada beberapa kendaraan dinas juga rusak," kata Iqbal di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu.
Iqbal mengaku pihaknya masih melakukan investigasi terhadap jenis bom yang meledak tersebut.
"Jadi sekira pukul 08.00 WIB lewat, setelah pelaksanaan apel pagi di Polrestabes Medan, diduga pelaku berjalan di halaman Apel tersebut, jeda beberapa saat di depan kantor bagian operasi Polrestabes Medan pelaku meledakkan diri," ujar Iqbal.
Baca juga: Polresta Surakarta perketat pengamanan terkait aksi bom Medan
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019