"Ini, murni kecelakaan dalam melaksanakan latihan beladiri di Batalyon 122/TS, dan tidak ada faktor disengaja apapun juga," kata Djunaidhi, pada pertemuan dengan Wartawan, di Makodam I/BB Medan, Selasa.
Ia mewakili Pangdam I/Bukit Barisan mengucapkan turut belasungkawa atas meninggalnya Serda IBG prajurit Yonif 122/TS di Dolok Masihul.
"Jenazah Serda IBG, juga langsung diantarkan oleh Danyonif 122/TS beserta anggota kepada pihak keluarga di Pulau Nias, dan menerima dengan iklhlas," ujarnya.
Djunaidhi menambahkan memar di kepala bagian belakang, akibat korban terjatuh saat latihan beladiri.Tidak ada indikasi apapun dalam peristiwa ini, dan murni kecelakaan saat melaksanakan latihan.
Baca juga: Luka leher Serda IBG bekas suntikan
Baca juga: Tim Investigasi dibentuk usut kematian Serda IBG
Selain itu, tidak perlu percaya dengan informasi yang kurang baik terkait almarhum Serda IBG yang tidak jelas sumbernya (hoaks).
"TNI tetap profesional, dan jika ada ditemukan kejanggalan pasti diproses dan diberikan sanksi. Sekali lagi saya tegaskan ini murni kecelakaan latihan," katanya.
Pada acara tersebut, hadir juga Danpomdam I/BB Kolonel CPM Sudarman Setiawan, Kakumdam I/BB Kolonel CHK T.A.Nugraha, Danbrigif 7/RR Kolonel Inf Agustatius Sitepu, Kakesdam I/BB Kolonel CKM dr Sutan Bangun, dan Danyonif 122/Tombak Sakti Letkol Inf Ahmad Aziz.
Sebelumnya, Serda IBG meninggal dunia ketika sedang melakukan sparing bela diri dengan rekannya Pratu AR, di Kompleks Batalion 122/TS Dolok Masihul, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Senin (4/11) sekitar pukul 17.15.00 WIB.
Saat itu, Serda IBG terkena tendangan di bagian dada kiri oleh Pratu AR, dan terjatuh. Kemudian, korban sempat bangkit, namun terjatuh lagi hingga tidak sadarkan diri.
Selanjutnya, personel Bagian Kesehatan Kompi B Yonif 122/TS membawa Serda IBG ke Klinik Buah Hati di Dolok Masihul. Namun, pada pukul 18.00 WIB, Serda IBG sudah meninggal dunia.*
Ia mewakili Pangdam I/Bukit Barisan mengucapkan turut belasungkawa atas meninggalnya Serda IBG prajurit Yonif 122/TS di Dolok Masihul.
"Jenazah Serda IBG, juga langsung diantarkan oleh Danyonif 122/TS beserta anggota kepada pihak keluarga di Pulau Nias, dan menerima dengan iklhlas," ujarnya.
Djunaidhi menambahkan memar di kepala bagian belakang, akibat korban terjatuh saat latihan beladiri.Tidak ada indikasi apapun dalam peristiwa ini, dan murni kecelakaan saat melaksanakan latihan.
Baca juga: Luka leher Serda IBG bekas suntikan
Baca juga: Tim Investigasi dibentuk usut kematian Serda IBG
Selain itu, tidak perlu percaya dengan informasi yang kurang baik terkait almarhum Serda IBG yang tidak jelas sumbernya (hoaks).
"TNI tetap profesional, dan jika ada ditemukan kejanggalan pasti diproses dan diberikan sanksi. Sekali lagi saya tegaskan ini murni kecelakaan latihan," katanya.
Pada acara tersebut, hadir juga Danpomdam I/BB Kolonel CPM Sudarman Setiawan, Kakumdam I/BB Kolonel CHK T.A.Nugraha, Danbrigif 7/RR Kolonel Inf Agustatius Sitepu, Kakesdam I/BB Kolonel CKM dr Sutan Bangun, dan Danyonif 122/Tombak Sakti Letkol Inf Ahmad Aziz.
Sebelumnya, Serda IBG meninggal dunia ketika sedang melakukan sparing bela diri dengan rekannya Pratu AR, di Kompleks Batalion 122/TS Dolok Masihul, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Senin (4/11) sekitar pukul 17.15.00 WIB.
Saat itu, Serda IBG terkena tendangan di bagian dada kiri oleh Pratu AR, dan terjatuh. Kemudian, korban sempat bangkit, namun terjatuh lagi hingga tidak sadarkan diri.
Selanjutnya, personel Bagian Kesehatan Kompi B Yonif 122/TS membawa Serda IBG ke Klinik Buah Hati di Dolok Masihul. Namun, pada pukul 18.00 WIB, Serda IBG sudah meninggal dunia.*
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019