Jakarta (ANTARA) - Pebalap profesional asal Belgia Stoffel Vandoorne mengakui kesulitan ketika harus membandingkan dua ajang balap single seater terakbar di dunia saat ini yakni Formula 1 dan Formula E.
"Sangat sulit untuk membandingkan keduanya (F1 dan Formula E)," kata Vandoorne saat temu media di Kantor Balai Kota, Jakarta, Selasa.
Vandoorne sebelumnya merupakan pebalap Formula 1. Ia sempat membela tim McLaren pada ajang F1 tahun 2016-2018. Dia juga menjuarai GP2 Series tahun 2015.
Namun setelah meninggalkan F1, Vandoorne kini beralih ke ajang Formula E bersama tim Mercedes-Benz.
Terkait perbedaan antara Formula 1 dengan Formula E, ia menjelaskan bahwa dari sisi performa, mobil yang digunakan untuk F1 jauh lebih cepat. "Performa mobil F1 sangat luar biasa," ucapnya.
Ia tak menyangkal bahwa kecepatan mobil F1 tetap tak tertandingi. Jika dibandingkan dengan Formula E mengandalkan mobil listrik saat balapan tentu saja sangat jauh.
"Di Formula E ada yang namanya manajemen baterai," ujarnya.
Baca juga: Sean Gelael berpeluang wakili Indonesia di Formula E Jakarta
Selain itu, ia juga berujar bahwa dalam ajang balap Formula E, sirkuit yang akan digunakan adalah jalan raya di sebuah kota besar dan dengan teknologi yang ramah lingkungan. Lama balapannya pun, menurut Vandoorne, sangat berbeda karena tidak dihitung berdasarkan jumlah lap, tetapi dengan durasi 50 menit ditambah 1 lap tambahan.
"Kami membalap di kota-kota besar dengan teknologi ramah lingkungan. Jadi ini ajang yang bagus dan setiap orang akan menikmatinya," tuturnya.
Ketika ditanya terkait peluang tim Mercedes dalam ajang Formula E, ia mengatakan bahwa timnya telah melakukan persiapan dan menjalani beberapa test.
"Kami sudah punya persiapan yang baik saat musim dingin. Jadi yang bisa kami lakukan saat ini adalah melakukan test dan kami tak sabar menghadapi hari balapan nanti."
Baca juga: Vandoorne antusias sambut Formula E Jakarta tahun depan
Vandoorne akan mengawali awal musim keenam Formula E pertamanya yang akan digelar di Ad Diriyah, Arab Saudi pekan depan.
Stoffel Vandoorne beserta mantan pebalap Formula 1 lainnya seperti Felipe Massa dan Brendon Hartley masuk di antara daftar pesaing Formula E musim 2019/2020. Sebanyak 24 pebalap dari 12 tim akan bertarung untuk memperebutkan gelar juara dunia Formula E.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Formula E telah mengumumkan masuknya sirkuit Jakarta ePrix pada seri kejuaraan ABB Formula E Championship musim 2019/2020 yang akan diselenggarakan pada Juni tahun 2020. Kejuaraan balap dengan kendaraan elektrik single-seater ini akan diadakan di jantung Ibu Kota Indonesia, tepatnya di area Monumen Nasional (Monas).
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019