Lebak (ANTARA News) - Jika sebelumnya dikenal pendukung kuat isterinya sebagai Cagub Banten dari PDIP, Rocker Ikang Fauzi kini mencalonkan legislatif (caleg) DPR-RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) mewakili daerah pemilihan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten."Insyallah, jika saya terpilih nanti menjadi anggota DPR-RI diprioritaskan pembangunan infrastuktur di wilayah Banten," kata Ikang Fauzi di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa.Menurut dia, saat ini sarana infrastuktur di Provinsi Banten sangat memprihatinkan, sehingga perlu adanya percepatan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Misalnya, pembangunan infrastuktur jaringan air minum, sarana jalan desa hingga nasional, pemukiman, perkotaan, transportasi angkutan massal, pendidikan dan lainya.Selain itu, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat pihaknya akan memperjuangkan membuka jalan Kereta Api dengan rel ganda (double trek) antara Serpong-Merak."Saat ini jaringan transportasi KA masih menggunakan satu rel sehingga banyak warga Jakarta enggan tinggal di daerah Banten," ujarnya. Ia mengatakan, dirinya apabila duduk di DPR-RI akan menangani bagian Komisi V yakni bidang sarana infrastuktur. Ikang Fauzi kelahiran Jakarta, 49 tahun lalu, itu mengaku sudah menyiapkan kiat-kita program pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten. Apalagi, dirinya asli keturunan Rangkasbitung, tentu memiliki tanggungjawab moral untuk mengangkat kehidupan masyarakat Banten. Lelaki yang ngetop membawakan lagu ?Preman? bergabung PAN sejak tahun 1997 bersama Amin Rais. Namun pemilihan tahun lalu dirinya tidak masuk duduk di DPR-RI. "Saat itu kami sama ? sama mencalonkan legislatif DPR-RI dengan artis Dede Yusuf," katanya. Ahmad Zulfikar Ikang Fauzi sebagai rocker tahun 1980-an -- begitu nama panjangnya -- yang jebolan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) kini melanjutkan SII jurusan Strategi Manajemen UGM Jogyakarta tercatat sebagai pengusaha Properti dan Wakil Kamar Dagang Industri (Kadin) Bidang Pemukiman.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008