Kota Gaza (ANTARA News) - Pemerintah yang dipimpin Hamas di Jalur Gaza membebaskan 12 anggota partai Fatah kubu Presiden Palestina Mahmud Abbas, Senin, menurut sebuah kelompok hak asasi manusia independen. Tahanan-tahanan itu ditangkap bersama puluhan anggota lain Fatah pada Juli ketika pasukan keamanan Hamas melakukan operasi penangkapan besar-besaran setelah pemboman di kawasan pantai yang menewaskan lima pejuang senior Hamas dan seorang anak perempuan berusia lima tahun. Fatah membantah bertanggung jawab atas pemboman itu, sementara pasukan keamanan Palestina yang setia pada Abbas di wilayah pendudukan Tepi Barat melakukan operasi balasan dengan menangkapi anggota-anggota Hamas. Di Gaza, insiden itu menyulut kerusuhan terburuk antarkelompok sejak gerakan pejuang garis keras itu menguasai wilayah pesisir tersebut pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan yang setia pada Abbas dalam bentrokan sepekan. Ke-12 tahanan itu termasuk dalam daftar "tahanan politik" yang diajukan Fatah, kata Khalil Abu Shamala, direktur kelompok HAM Dameer Centre for Human Rights, kepada AFP. Ia mengungkapkan harapannya bahwa pemerintah Abbas yang didukung Barat akan melakukan tindakan timbal-balik dengan membebaskan anggota-anggota Hamas yang mereka tahan dan menghentikan segala penangkapan politik.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008