Kolombo (ANTARA News) - Jet tempur Srilanka pada Senin membom perlindungan Macan Tamil di sebelah utara negara itu dalam peningkatan serangan udara terhadap pemberontak, sementara pertempuran darat menewaskan 22 pemberontak, kata kementerian pertahanan. Pesawat tempur menghujani daerah kekuasaan Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) untuk membantu tentara darat yang tengah maju mendesak pemberontak, kata kementerian itu dilaporkan AFP. Belum ada laporan tentang korban serangan udara terahir itu, tapi kementerian tersebut menyatakan 22 pemberontak tewas dan 24 lagi luka akibat pertempuran pada Minggu. Laporan resmi menunjukkan pemerintah memperhebat serangan udara terhadap Macan Tamil sejak akhir pekan lalu. Belum ada tanggapan dari Macan Tamil tentang pertempuran terahir itu, yang terjadi saat tentara Srilanka merangsek untuk merebut Kilinochchi, ibukota politik Macan Tamil di Srilanka utara. Pertempuran terahir itu meningkatkan jumlah pemberontak tewas sejak Januari 6.417 orang, kata angka pemerintah. Tentara menyatakan 616 tentara tewas dalam waktu sama dalam sengketa tersebut, yang menewaskan puluhribu jiwa sejak 1972. Pemberontak itu memperjuangkan tanah air mandiri untuk suku kecil Tamil. Pasukan Srilanka menewaskan sedikit-dikitnya 34 gerilyawan Macan Tamil dalam pertempuran terahir, yang menimbulkan banyak korban dalam satu dasawarsa, kata tentara di Kolombo pada Jumat. Setelah menguasai beberapa tempat penting LTTE dalam dua pekan terahir, tentara menghadapi perlawanan saat mengarah ke Kilinochchi. "Tentara menewaskan 30 teroris LTTE dan melukai 24 lagi dalam serangan Kamis," kata jurubicara tentara, yang tak bersedia disebut namanya. Dia menyatakan lima tentara pemerintah juga tewas dan 14 lagi cedera dalam pertempuran itu. Tentara juga menyatakan menemukan empat jenazah lain pemberontak. Tanggapan LTTE tak segera bisa didapat mengenai korban di lapangan itu. Namun demikian, laman pendukung pemberontak www.tamilnet.com dengan mengutip keterangan pejabat Macan Tamil menyatakan berhasil membendung serangan tentara dan menewaskan sedikit-dikitnya seorang tentara. LTTE juga menuduh tentara menembakkan meriam ke wilayah penduduk di Kilinochci dan menghancurkan satu toko serba-ada. "Tentara Srilanka berusaha mengancam semua cadangan, yang dimiliki suku Tamil, sebagai ancaman dan berusaha menghancurkannya," kata pernyataan LTTE. Tapi, tentara mengabaikan pernyataan tersebut. "Sasaran kami sangat jelas, yakni garis pertahanan LTTE," kata jurubicara tentara Brigadir Udaya Nanayakkara. "Kami tahu betul tempat warga, yang dimanfaatkan LTTE. Kami tidak menyerang mereka," katanya tegas. Kedua pihak secara berkala saling tuduh dan mengecilkan korban di kalangan sendiri serta membesarkan kerugian di pihak lain. Sementara itu, kelompok hak asasi manusia menyatakan kedua pihak bertanggungjawab atas pembunuhan dan penculikan dalam perang, yang sudah berlangsung 25 tahun itu. Tentara Srilanka pada awal September menyatakan merebut kota "urat nadi" Macan Tamil, dengan 48 orang tewas dan 57 lagi cedera di seluruh garis depan utara negara itu. Tentara mengumumkan penguasaan kota itu, sementara angkatan udara menembaki pangkalan di dekat Nachikudah dan angkatan darat bergerak maju ke daerah LTTE. Pasukan dari Divisi ke-57 "berhasil menguasai lebih dari tiga perempat kota urat nadi LTTE ", kata pernyataan Pusat Media untuk Keamanan Negara. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008