Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum akan melaksanakan optimasi (peninjauan sasaran) pembangunan tol Solo - Mojokerto akibat keterbatasan anggaran (APBN). "Kami akan memanfaatkan dana yang tersedia untuk mendukung pembebasan tanah dan konstruksi tol Solo - Mojokerto," kata Dirjen Bina Marga Departemen PU, Hermanto Dardak, di Jakarta, Senin. Dalam tahun anggaran 2009 anggaran Dirjen Bina Marga khususnya untuk ruas tol Solo - Mojokerto hanya dialokasikan Rp200 miliar, sementara kebutuhan Rp1,066 triliun. Hermanto mengatakan, pembangunannya akan menggunakan anggaran tahun jamak (multi years budget) disatukan dengan pembangunan ruas tol lain yang dikerjasamakan dengan pemerintah. Dia mengatakan, pemerintah saat ini tengah berencana membiayai sendiri pembangunan jalan tol Medan - Kualanamu seiring dengan rencana pemindahan Pelabuhan Udara ke Kualanamu. Mengenai dana land capping (dana resiko) untuk ruas tol yang biaya pembebasan tanahnya di atas berita acara yang sudah disepakati dengan investor, Hermanto mengatakan, pasti mencukupi. Saat ini alokasi anggaran yang menjadi komitmen pemerintah Rp4,8 triliun, namun untuk pencairannya akan dilihat berdasarkan kebutuhan, jelas dia. Apabila tahun 2008 ini dapat terserap Rp1 triliun, kami masih memiliki dana tersebut. Namun melihat kondisi di lapangan, sepertinya tidak sampai sebesar itu dana yang akan dipakai, kata Hermanto. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008