Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore, menguat karena pelaku pasar sejak pagi hingga sore kembali melakukan aksi konsolidasi agar rupiah tidak terpuruk lebih jauh. "Aksi konsolidasi itu mengakibatkan rupiah menguat berada di bawah angka Rp9.300 per dolar AS," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Senin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp9.280/9.285 per dolar AS dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp9.329/9.375 atau naik 49 poin. Menurut dia, pelaku pasar masih melakukan aksi konsolidasi untuk mencari untung, setelah dolar AS itu mengalami kenaikan yang cukup tajam yang hampir mencapai angka Rp9.400 per dolar AS. Kenaikan rupiah, lanjut dia, juga didukung oleh masuknya Bank Indonesia (BI) ke pasar uang domestik dengan membeli dolar AS agar dapat menjauhi angka Rp9.400 per dolar AS. BI masuk pasar dengan membeli dolar AS, sehingga kenaikan rupiah cukup besar, ujarnya. Sementara itu dolar AS di pasar Asia, Senin naik terhadap yen menguat setelah adanya jaminan dari pejabat otoritas Moneter AS bahwa krisis keuangan di AS mulai berkurang. Dolar AS menguat menjadi 108,74 di Tokyo dari 107,67 di New York, Euro juga menguat menjadi 1,4407 dari 1,42560 dan 156,66 dari 153,57. Ia mengatakan, rupiah kemungkinan masih bisa menguat, karena investor asing yang telah melepas portofolio akan kembali masuk pasar, setelah BI menaikkan kembali suku bunga acuannya. Investor melihat suku bunga SBI yang naik lagi menjadi 9,25 persen, sangat berminat untuk kembali bermain lagi di pasar domestik, karena selisih bunga rupiah terhadap dolar AS makin tinggi, ucapnya. Bunga BI Rate merupakan salah satu faktor yang menarik pelaku asing untuk kembali menempatkan dananya di pasar uang domestik, katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008