Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Fahru Zaini bersama sejumlah pejabat dan personel Angkatan Udara meninjau sebuah unit pesawat angkut A400M buatan perusahaan pesawat Airbus, yang terparkir di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa.
Fahru menyebut pihaknya memiliki perencanaan strategis untuk lima tahun ke depan, dimana dalam kurun waktu 2020-2024 ada rencana pembelian pesawat angkut berat.
“Namun apa yang akan dipilih tergantung dari yang memilih. Kita punya dewan penentu pengadaan mereka akan melihat dari sisi persyaratan (requirement) maupun spesifikasi teknis,” jelas Marsekal Madya TNI Fahru Zaini saat dijumpai sebelum melihat langsung pesawat angkut A400M di Halim Perdanakusuma, Selasa.
Dia pun menjelaskan pihak-pihak terkait akan melakukan rapat guna memutuskan spesifikasi apa saja yang dibutuhkan oleh TNI Angkatan Udara.
Meski enggan menjelaskan soal harga yang ditawarkan oleh Airbus untuk unit tersebut, Fahru mengatakan akan ada waktu untuk pihak Airbus memberikan presentasi dan membeberkan spesifikasi serta anggaran belanja (budget).
“Nanti akan kita lihat di penganggaran belanja (budgeting) kita,” jelasnya.
Selain pejabat dan personel TNI Angkatan Udara, turut hadir Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Bondan Tiara Sofyan, serta sejumlah personel Basarnas.
Pesawat angkut A400M buatan Airbus yang terparkir di Bandara Halim Perdanakusuma merupakan milik Angkatan Udara Inggris (British Royal Air Force) yang sebelumnya sempat dibawa ke Australia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pertahanan dan Antariksa Airbus Asia Pasifik, John Pelissier, menyebut pesawat tersebut cocok dengan kebutuhan di Indonesia, baik dalam segi taktis maupun misi kemanusiaan.
Pesawat angkut A400M sebelumnya telah beberapa kali terlibat dalam misi kemanusiaan internasional, salah satunya saat terjadi bencana alam gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada bulan Oktober 2018 lalu.
Pada saat itu, satu unit pesawat angkut A400M dari Tentera Udara Diraja Malaysia bertolak ke Jakarta untuk kemudian ditempatkan di Balikpapan, guna mengangkut bantuan kemanusiaan dari mancanegara ke Palu.
“Pada 2018 lalu, pesawat A400M milik Inggris membawa bantuan untuk korban gempa bumi dan tsunami Palu dan dapat membawa barang lima kali lebih banyak dari pesawat jenis C-130,” ungkap Wing Commander British Royal Air Force Ed Horne.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019