Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia melonjak di perdagangan Asia, Senin, di tengah kekhawatiran Topan Ike yang akan mengancam produksi berbagai fasilitas di Gulf Coast Amerika Serikat, yang kaya minyak, para analis mengatakan. Di perdagangan pagi Asia, kontrak utama New York jenis minyak mentah light sweet pengiriman Oktober naik 2,37 dolar menjadi 108,60 dolar per barel dari penutupan di lantai bursa New York Jumat lalu. Minyak mentah Laut Utara Brent juga pengiriman Oktober naik 2,57 dolar menjadi 106,66 dolar per barel. Topan melanda Kuba pada Minggu, sehingga menjadi topan kedua yang menghantam kepulauan tersebut dalam tempo kurang dari sepekan, dengan menerjang Holguin, provinsi di Kuba timur, para pejabat mengatakan. Ike, yang berhembus dengan kecepatan 195 km per jam, sebelumnya menyebabkan puluhan orang tewas saat menerjang Haiti. "Harga minyak bereaksi terhadap ancaman Topan Ike," kata Victor Shum, analis pada konsultan energi Purvin and Gertz di Singapura. "Dalam jangka pendek, topan tersebut akan turut menentukan harga minyak mentah secara langsung," kata Shum kepada AFP. Harga minyak telah mengalami penurunan menyusul melemahnya permintaan energi yang diakibatkan melemahnya perekonomian global. Shum mengatakan bahwa pasar juga sedang menunggu hasil dari pertemuan para menteri perminyakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, Selasa. Para menteri OPEC diharapkan berupaya keras mengatasi masalah penurunan harga minyak. Beberapa analis memperkirakan para menteri akan menyepakati penurunan produksi guna membantu mempertahankan harga di atas 100 dolar per barel. (*)

Copyright © ANTARA 2008