Surabaya (ANTARA) - APBD Kata Surabaya 2020 sebesar Rp10,3 trilliun yang diketok bertepatan dengan Hari Pahlawan10 November mengakomodasi kenaikan premi BPJS Kesehatan untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebesar 190.777.776.000.
"Anggaran ini memang cukup besar. Kami berharap dana tersebut bisa tepat sasaran," kata Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Khusnul Khotima di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, anggaran PBI tidak hanya diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 567.791 jiwa, melainkan juga kepada kelompok-kelompok kader yang jumlahnya sekitar 20 ribuan jiwa.
Baca juga: Surabaya prioritas infrastruktur, kesehatan dan pendidikan pada 2020
Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan agar dana tersebut bisa tepat sasaran, data MBR ini akan diverifikasi di triwulan pertama dan kedua. Diharapkan dari veriifikasi itu nantinya data MBR akan turun seiring dengan meningkatnya ekonomi Surabaya.
"Khusnul menggarisbawahi dengan terakomodasinya PBI BPJS di APBD Surabaya 2020 akan memperkuat layanan kesehatan masyarakat Surabaya," katanya.
Selain anggaran PBI BPJS, kata dia, sejumlah usulan anggaran lewat Komisi D sudah diakomodasi dalam APBD Surabaya 2020, di antaranya anggaran sosial rumah tinggal layak huni (rutilahu) dari 776 unit menjadi 1.000 unit.
"Tunjangan untuk hafidz dan hafidzoh juga turut bertambah menjadi 62 ribu orang. Sedangkan sektor pendidikan dianggarkan sebesar Rp800 miliar. Itu bukan termasuk pembangunan infrastruktur," katanya.
Sementara itu perbaikan Stadion Gelora Bung Tomis (GBT) Surabaya yang akan menjadi venue Piala Dunia U-20 tahun 2021 juga dianggarkan. "Dispora mengajukan anggaran Rp38 miliar untuk perbaikan tribun dan GBT," katanya.
Baca juga: APBD Surabaya 2020 sebesar Rp10,3 triliun disahkan saat Hari Pahlawan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019