Risiko terbesar saat ini adalah optimisme berlebihan
New York (ANTARA) - Indeks saham S&P 500 dan Nasdaq di Wall Street turun dari rekor tertingginya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena ketidakpastian tentang kemajuan pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China muncul kembali ke permukaan menyusul komentar Presiden Donald Trump, sementara lonjakan saham Boeing mengangkat Dow sedikit lebih tinggi.
Investor berharap kesepakatan perdagangan "fase satu" telah menjadi faktor kunci yang mendukung saham baru-baru ini, tetapi Trump mengatakan pada Sabtu (9/11/2019) bahwa Amerika Serikat hanya akan membuat kesepakatan perdagangan jika itu adalah "kesepakatan yang tepat" untuk Amerika, dan menambahkan bahwa pembicaraan tersebut telah bergerak lebih lambat daripada yang diinginkannya.
Kekerasan di Hong Kong selama protes juga membayangi sentimen setelah tiga indeks utama Wall Street mencatat level tertinggi sepanjang masa pada Jumat (8/11/2019), dan indeks acuan S&P 500 membukukan kenaikan kelima minggu berturut-turut.
"Anda memiliki berita utama negatif yang menjadi alasan konsolidasi setelah lima minggu berturut-turut di mana saham bergerak lebih tinggi," kata Willie Delwiche, ahli strategi investasi di Baird di Milwaukee.
"Risiko terbesar saat ini adalah optimisme berlebihan," kata Delwiche. "Dan jika kita dapat memiliki beberapa hari konsolidasi di mana hal itu mereda beberapa di antaranya, maka itu merupakan perkembangan yang sehat untuk pasar secara keseluruhan."
Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors, Michael Arone, mengatakan bahwa "banyak berita baik dihargakan di pasar saham," termasuk pemotongan suku bunga Federal Reserve (Fed), pendapatan kuartal ketiga melampaui ekspektasi, tanda-tanda bottoming dari data ekonomi, dan antusiasme tentang resolusi potensial untuk ketegangan perdagangan.
Investor akan mengawasi setiap komentar perdagangan dari Trump pada Selasa, ketika ia diharapkan untuk berbicara di The Economic Club of New York.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 10,25 poin atau 0,04 persen, menjadi berakhir di 27.691,49 poin. Indeks S&P 500 turun 6,07 poin atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 3.087,01 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 11,03 poin atau 0,13 persen, menjadi berakhir pada 8.464,28 poin.
Saham Boeing Co melonjak 4,5 persen menjadi 366,96 dolar AS setelah pembuat rencana mengatakan pihaknya mengharapkan regulator AS menyetujui kembali ke layanan komersial dari jet 737 MAX miliknya dalam beberapa minggu mendatang, dan mengharapkan layanan komersial untuk dilanjutkan pada Januari.
Saham Boeing adalah bobot terbesar dalam 30-komponen harga tertimbang Dow, membantu indeks saham unggulan atau blue-chips mencapai rekor tertinggi lain pada Senin (11/11/2019).
Saham Walgreens Boots Alliance Inc terangkat 5,1 persen setelah Bloomberg melaporkan bahwa KKR & Co telah secara resmi mendekati raksasa toko obat itu untuk apa yang bisa menjadi pembelian dengan leverage terbesar yang pernah ada.
Sebagian besar sektor S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor utilitas, energi dan kesehatan jatuh paling banyak.
Perhatian investor akan beralih ke data ekonomi dan kesaksian oleh Ketua Fed Jerome Powell tentang prospek ekonomi pekan ini, sementara beberapa perusahaan besar, termasuk Walmart Inc, Cisco Systems Inc dan Nvidia Corp, akan melaporkan laba mereka.
Musim pelaporan laba perusahaan kuartal ketiga, yang hampir berakhir, telah lebih baik dari yang diharapkan secara keseluruhan, tetapi perusahaan S&P 500 masih diperkirakan membukukan penurunan laba 0,5 persen, menurut data Refinitiv.
Sekitar 5,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian 6,8 miliar saham selama 20 sesi terakhir.
Baca juga: Harga emas jatuh, dipicu permintaan rendah pada aset aman
Baca juga: Harga minyak turun, kekhawatiran kelebihan pasokan 2020 meningkat
Baca juga: Dolar AS melemah di tengah berita perang dagang yang beragam
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019