Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama lebih bersatu lagi memajukan bangsa.Dalam sambutannya pada acara buka puasa di rumah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ginandjar Kartasasmita di kompleks perumahan Widya Chandra, Jakarta, Minggu, Presiden menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia mampu bertransformasi menjadi negeri maju pada abad ke-21."Kita bangsa yang masih muda dibandingkan bangsa-bangsa maju yang telah membangun. Tapi, kalau kita bersatu dan bersama-sama lebih bekerja keras, saya yakin bisa," ujarnya.Transformasi agar suatu bangsa menjadi maju, kata Presiden, memang tidak mudah dan membutuhkan waktu. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang meraih kemajuan setelah lebih dari 200 tahun merdeka, China yang melakukan perubahan besar-besaran dimulai sejak 1978 serta transformasi yang dilakukan Nabi Muhammad selama di Madinah. "Transformasi itu fungsi waktu," ujar Presiden. Presiden Yudhoyono kembali menegaskan rumusannya tentang tiga pilar membawa kemajuan Indonesia yang dikemukakan pada peringatan seratus tahun Kebangkitan Nasional. Tiga pilar itu adalah daya saing, peradaban terhormat dan mulia, serta kemandirian. Sebagai bangsa besar, Presiden mengatakan, Indonesia terbukti mampu mengatasi segala macam krisis bahkan yang bersifat fundamental. "Insya Allah, kita bisa karena bangsa kita ini bangsa besar yang mampu atasi berbagai krisis dari waktu lalu," ujarnya. Pada acara buka puasa di kediaman Ketua DPD, hadir juga Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution. Sedangkan dari jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu hadir antara lain Meneg BUMN Sofyan Djalil, Meneg PAN Taufiq Effendy, dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. Dalam sambutannya sebagai tuan rumah, Ginandjar Kartasasmita mengatakan banyak di antara pejabat negara sekarang yang akan terlibat dalam proses politik pada Pemilu 2009. Namun, Ginandjar meyakini keterlibatan pejabat negara pada proses politk itu tak akan menganggu mereka mengemban amanat rakyat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008