Manado (ANTARA News) - Harga cabe rawit di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) kembali mengalami kenaikan tajam sampai 30 persen menjadi Rp85.000/kg dari sebelumnya Rp65.000/kg."Kenaikan ini disebabkan tingginya permintaan yang diikuti dengan pasokan dari sentra produksi yang menurun," kata Manager Pasar Swalayan Golden, Welly Mengko, di Manado, Sabtu.Permintaan cabe dari masyarakat di saat bulan puasa mengalami kenaikan sekitar 20 persen, sementara pasokan dari daerah Gorontalo masih rendah sehingga harganya terdongkrak naik.Welly mengatakan, cabe yang paling banyak dicari ibu rumahtangga adalah cabe kecil (rawit) karena lebih pedas. Karena itu, harga cabe jenis ini sangat tinggi harganya sekarang.Sejumlah petani cabe di Minahasa, mengatakan, produksi cabe saat ini tidak optimal karena serangan hama busuk buah dan layu batang yang belum bisa diatasi petani. "Sebagian tanaman tiba-tiba mati, sebagian lagi buahnya cepat gugur sebelum matang sehingga produksi sangat sedikit," kata Parengkuan, petani cabe di Kecamatan Tombulu, Minahasa. Kepala Seksi Pengadaan dan Distribusi Disperindag Sulut, Johanna Mawikere, mengatakan, harga cabe memang sangat fluktuatif, hari ini bisa berbeda jauh dengan harga besok maka tak heran bila trennya sulit ditebak. "Di saat pasokan sedikit tetapi pembeli banyak, maka bisa dipastikan harga akan naik tajam, begitu sebaliknya. Tetapi memang sejak awal tahun ini harga cabe di Manado hampir tidak pernah beradah di bawah Rp50 ribu per kilogram," kata Johanna. Kebutuhan cabe masyarakat Sulut diperkirakan mencapai 2.000 sampai 3.000 ton per bulan, jumlah tersebut akan meningkat tajam di saat hari besar keagamaan seperti menjelang Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008