Pangkalpinang (ANTARA News) - Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Sarpin,meminta kepada petugas jangan merekayasa data penduduk miskin agar bantuan langsung tunai (BLT) tidak sampai salah sasaran, diberikan kepada orang tidak berhak menerima yang akhirnya memicu kerawanan sosial."Salah satu penyebab program bantuan sosial tidak tepat sasaran seperti dalam kasus Bantuan Langsung Tunai (BLT), akibat datanya tidak akurat karena dimanipulasi dan penuh rekayasa," ujarnya di Pangkalpinang, Sabtu.Pendapat itu dikemukakannya sehubungan sedang dilakukan pendataan penduduk miskin sejak 1 hingga 30 September, dimana tim pendataan masuk ke Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang dinilai berhak sebagai penerima bantuan sosial oleh pihak Badan Pusat Statistik (BPS), aparat kecamatan dan perangkat desa."Kami minta komitmen aparat yang melaksanakan tugas pendataan penduduk miskin untuk benar-benar melakukan pendataan secara akurat dan objektif.Jangan pernah memasukan anggota keluarganya ke dalam daftar RTS hanya untuk mendapatkan bantuan sosial,padahal sebenranya mereka tidak berhak menerima,"ujarnya.Menurut dia,peran petugas pendataan penduduk miskin sangat vital dalam membantu warga miskin dengan melakukan pendataan secara rill."Kami tidak ingin mendegar ada keluhan warga karena tidak mendapatkan BLT karena namanya tidak terdaftar sebagai penerima BLT,seperti terjadi pada penyaluran BLT tahap pertama.Untuk itu,penyaluran BLT tahap dua pada Oktober 2008 nanti harus optimal dengan melakukan pendataan warga miskin secara obyektif,"ujarnya.Sementara itu,Kepala BPS Provinsi Babel, Syafril Said, mengatakan,pendataan ulang warga miskin dilakukan dalam upaya menyukseskan program BLT tahap dua."Kami akan lebih selektif lagi melakukan pendataan dengan melibatkan aparat kecamatan dan desa karena mereka yang lebih tahun tentang kondisi perekonomian warga di daerahnya,"ujarnya.Sebelumnya,kata dia,pihaknya sudah memberikan pembekalan kepada aparat yang dilibatkan dalam mendata penduduk miskin agar menlaksanakan tugas sesuai ketentuan."Kami percaya mereka bisa melaksanakan tugas dengan baik dan tidak `bermain` di lapangan,"ujarnya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008