Madiun (ANTARA News) - Ratusan calon penumpang kereta api (KA) di wilayah Madiun dan sekitarnya mulai memburu tiket KA arus balik Lebaran jurusan Jakarta untuk pemberangkatan tanggal 6 Oktober 2008 dari Stasiun Kota Madiun. "Kalau ke Jakarta saya dan keluarga selalu menggunakan KA. Jika tidak mendapatkan tiket, terus terang kami binggung. Pasalnya, kalau menggunakan armada bus perjalanan lebih lama dan harus berdesak-desakan," kata Nur Rokhim warga Madiun di sela antrean tiket di Stasiun Madiun, Sabtu (6/9). Ia mengaku mengantre untuk mendapatkan tiket sejak tiga hari lalu. Hal ini dilakukannya agar tidak kehabisan tiket pada saat arus balik. Pasalnya, KA merupakan sarana transportasi yang tarifnya relatif sangat murah. Nur Rokhim tidak sendirian, ratusan calon penumpang KA lainnya juga melakukan hal serupa. Mereka rela antre untuk mendapatkan tiket KA untuk arus balik atau pemberangkatan satu bulan mendatang dari Madiun menuju Jakarta. Bahkan, banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan tiket. Menurut dia, animo masyarakat menggunakan angkutan KA terus meningkat, terbukti antrean untuk mendapatkan tiket di loket Stasiun Madiun cukup tinggi. Bahkan, pihak stasiun menerapkan sistem nomor urut agar tidak terjadi saling menyerobot. Sesuai data di reservasi Stasiun Kota Madiun, tiket KA kelas eksekutif yang dijual pada hari ini lebih banyak dibandingkan dengan hari Jumat (5/9). Untuk pemberangkatan tanggal 5 Oktober 2008 tercatat 22 tiket, sedangkan untuk pemberangkatan tanggal 6 Oktober 2008 tiket yang dijual sebanyak 12 tiket KA Bangunkarta dan 41 tiket KA Bima. Sementara itu, Humas PT KA Daerah Operasi (Daops) VII Madiun Eko Budiyanto mengatakan, jumlah penumpang arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini yang menggunakan KA diperkirakan meningkat. "Kenaikan diperkirakan sekitar 10 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang KA tahun lalu," katanya tanpa menyebutkan jumlah penumpang pada arus mudik dan balik Lebaran tahun 2007. Menurut dia, ada beberapa hal yang menyebabkan naiknya jumlah penumpang KA saat ini, di antaranya lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM), di samping KA sudah dipercaya oleh masyarakat sebagai alat transportasi termurah. Menurut dia, pada saat arus mudik dan arus balik semua KA, baik kelas ekonomi, eksekutif, maupun bisnis, telah dipersiapkan. Dengan demikian, masyarakat yang akan mudik maupun balik diharapkan terangkut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008