Oleh sebab itu reformasi birokrasi harus dilakukan besar-besaran beriringan paralel dengan pemangkasan regulasi-regulasi yang ada, mengubah cara kerja yang manual analog ke cara-cara kerja digital, mengubah mind set dari dilayani menjadi melayani
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo ingin agar reformasi birokrasi termasuk di dalamnya pemangkasan eselon dikaji secara cermat dan hati-hati.
“Saya kira di kementerian PAN/RB juga sudah menyiapkan yang nanti akan memangkas pertama mungkin eselon 4 terlebih dahulu setiap kementerian meskipun ini juga harus dilihat secara cermat kajiannya,” Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pengantarnya ketika Rapat Terbatas dengan topik Program Cipta Lapangan Kerja di Kantor Presiden Jakarta, Senin.
Baca juga: Presiden minta menteri belajar dari AS sebelum terbitkan peraturan
Baca juga: Presiden belum putuskan wamen baru selain Wamendikbud-Wakil Panglima
Ia mengatakan sudah saatnya dilakukan reformasi birokrasi di kementerian/lembaga.
Sebab kata dia, sebaik apapun peraturan atau regulasi jika orientasi birokrasi di Indonesia belum berubah maka hal ini akan menjadi masalah yang berkaitan dengan kecepatan, dan berkaitan dengan sumbatan.
“Oleh sebab itu reformasi birokrasi harus dilakukan besar-besaran beriringan paralel dengan pemangkasan regulasi-regulasi yang ada, mengubah cara kerja yang manual analog ke cara-cara kerja digital, mengubah mind set dari dilayani menjadi melayani,” katanya.
Dan yang tidak kalah pentingnya kata dia, adalah mengubah orientasi prosedur ke orientasi hasil.
“Jangan sampai kita masih bertele-tele di prosedur tapi goalnya hasilnya justru tidak dilihat, sekali lagi mengubah orientasi prosedur ke orientasi hasil,” katanya.
Pada kesempatan itu hadir seluruh jajaran menteri/pejabat setingkat menteri dari kementerian/lembaga.
Baca juga: Presiden Jokowi terima kunjungan KPU
Baca juga: Presiden Joko Widodo ungkap asal usul nama panggilan "Jokowi"
Baca juga: Pengamat: Siapa pun calon ketum Golkar pasti dirangkul Jokowi
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019