Tentu nanti kita akan melakukan justifikasi pada saat menjelang operasional
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tarif Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek bisa kurang dari Rp12.000 per perjalanan, karena nantinya pemerintah akan melakukan justifikasi menjelang operasional.
"Tarif sementara hitungannya adalah Rp12.000. Tapi, tentu nanti kita akan melakukan justifikasi pada saat menjelang operasional," kata Budi ditemui dalam seremoni pengecoran jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin.
Menurut Budi, justifikasi tarif dilakukan dengan sejumlah pertimbangan, termasuk asumsi jumlah penumpang, biaya tertentu yang dikeluarkan hingga pendapatan besar yang bisa ditekan.
"Nanti, kita lihat justifikasi pada akhir-akhir (menjelang) operasional," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Akan ada 31 rangkaian kereta layani LRT Jabodebek
Sebelumnya, Budi mengemukakan bahwa perkiraan tarif LRTJabodebek sebesar Rp12.000 untuk setiap perjalanan. Besaran tersebut telah disubsidi pemerintah lebih daru separuh harga komersial sebesar Rp25.000.
Ia pun mengaku tarif tersebut diperkirakan mengalami perubahan ke depan.
LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi penuh pada Juni 2021.
Progres pembangunan LRT Jabodebek tahap satu secara keseluruhan telah mencapai 67,3 persen dengan rincian lintas Cawang-Dukuh Atas 53,8 persen, Cawang-Bekasi Timur 60,5 persen, dan Cawang-Cibubur 86,2 persen.
Turut hadir dalam seremoni pengecoran terakhir jembatan lengkung bentang panjang (long span) di Kuningan, Jakarta, yang dibangun di atas persimpangan Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto itu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Baca juga: Luhut: LRT Jabodebek bakal operasi menyeluruh Juni 2021
Baca juga: Transjakarta-LRT Jakarta integrasikan layanan
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019