Jakarta (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengimbau warganya untuk tidak mencemaskan kemungkinan dampak lingkungan dari rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di provinsi itu, karena pembangkitnya akan menggunakan teknologi yang canggih.
"Enggak ada masalah lingkungan karena teknologinya pasti lebih maju, lebih canggih," katanya di sela-sela acara kunjungannya ke Kantor Berita ANTARA di Jakarta, Senin.
Baca juga: Gubernur Kalbar ungkap alasan ingin Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Ia mengatakan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) masih melakukan kajian untuk meminimalisasi dampak rencana pembangunan reaktor nuklir yang akan dilakukan di provinsi itu.
Ia menjelaskan bahwa pembangkit nuklir tersebut akan menggunakan teknologi yang lebih maju dan canggih, dan semua kekhawatiran yang berkaitan dengan dampak lingkungan sudah diperhitungkan.
Baca juga: Filipina akan kembangkan program nuklir
"Sudah dihitung semua, kecuali daerah itu memang daerah langganan gempa," katanya.
Namun, dia mengatakan berdasarkan pengalamannya selama ini, tidak ada catatan tentang gempa dahsyat yang pernah terjadi di provinsi itu.
Baca juga: BATAN katakan mobil dari energi PLTN ramah lingkungan
Meskipun ada kemungkinan terjadi gempa atau bencana tsunami yang menyebabkan matinya generator reaktor nuklir di Fukushima, Sutarmidji memastikan reaktor yang direncanakan akan dibangun di Kalimantan Barat memiliki teknologi yang lima kali lipat lebih canggih.
"Teknologinya ada yang lima kali lebih baik dari Fukushima. Fukushima kena tsunami, banjir dan sebagainya saja tidak apa-apa. Nah, dia lima kali lebih aman," katanya lebih lanjut.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat di Provinsi Kalbar untuk tidak khawatir dan sebaliknya mendukung agar tidak terus menerus tergantung kepada Malaysia dalam hal elektrifikasi di provinsi tersebut.
"Kalau enggak seperti itu, kita mau seperti itu terus? Listrik dari Malaysia? Mau buat daya saing kita enggak baik?," katanya.
Sementara itu, ia juga mengatakan bahwa 87 persen masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat setuju dengan rencana pembangunan PLTN di wilayah itu.
"87 persen oke, tertinggi seluruh Indonesia Kalbar. Masyarakat bisa menerima," katanya.
Pewarta: Katriana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019