Tinggal nanti tunggu instruksi pemerintah kapan mulai, kami siap menjalankan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk mulai melakukan studi perpanjangan lintas LRT Jabodebek hingga ke Bogor.
Meski tidak menyebutkan target pasti, Luhut menyebut proses desain dan konstruksi lintasan ke Bogor seharusnya bisa lebih cepat, karena pembangunannya di atas tanah bukan layang atau di bawah tanah.
"Dan bersamaan, sekarang juga sudah mulai studi ke Bogor. Jadi kita berharap nanti lebih cepat (pembangunannya) karena lebih banyak yang di bawah, tidak elevated," katanya.
Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto menjelaskan untuk pembangunan tahap kedua LRT Jabodebek untuk lintas Cibubur-Bogor masih dalam proses desain.
"Tinggal nanti tunggu instruksi pemerintah kapan mulai, kami siap menjalankan," ujarnya.
Meski proses desain belum rampung, lintasan sepanjang 25 km itu diproyeksikan akan membutuhkan investasi sekitar Rp12 triliun dengan perkiraan waktu pengerjaan sekitar tiga tahun.
Ada pun skema pendanaannya nanti juga akan ditentukan oleh pemerintah dengan berbagai opsi, termasuk skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha seperti yang dilakukan pada tahap pertama untuk tiga lintasan, yakni Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi Timur dan Cawang-Dukuh Atas.
"Sekitar Rp12 triliun tapi belum dihitung. Tinggal tunggu kapan groundbreaking, kita siap," kata Budi.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk menjadi kontraktor dalam pembangunan LRT Jabodebek sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Proyek transportasi massal itu akan terbentang sepanjang 90 km di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Pada tahap pertama, nilai pekerjaan proyek mencapai Rp22,8 triliun (sudah termasuk pajak).
Baca juga: Luhut: LRT Jabodebek bakal operasi menyeluruh Juni 2021
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019