Beijing (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Sabtu bertemu dengan Presiden China Hu Jintao di Beijing, di tengah-tengah ketegangan nuklir Teheran, yang oleh negara-negara Barat dikatakan bertujuan mengembangkan senjata atom. Ahmadinejad tiba di ibukota China untuk kunjungan sehari guna menghadiri upacara pembukaan Paralympics Beijing dan bertemu dengan para atlit Iran. "Kami telah mempunyai hubungan yang sangat bagus di waktu lalu. China dan Iran menikmati hubungan kerjasama yang baik di berbagai bidang, seperti pertukaran masyarakat dan komunikasi," kata Ahmadinejad kepada Hu menjelang dia melakukan pertemuan tertutup di Balai Besar Rakyat Beijing. Hu menyatakan terimakasih kepada Ahmadinejad atas bantuan Iran setelah gempa bumi besar pada 12 Mei, yang menewaskan lebih dari 80.000 orang di China baratdaya. China, anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), adalah di antara enam negara kuat dunia yang mendesak Iran untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya, satu proses yang bisa digunakan menghasilkan tenaga listrik tapi juga berpotensi untuk pembuatan senjata nuklir. Negara-negara Barat percaya bahwa Teheran bermaksud akan mengembangkan persenjataan nuklir di balik program nuklir untuk keperluan sipilnya, namun Iran menegaskan bahwa program tersebut hanya dimaksudkan untuk menghasilkan tenaga listrik. Iran menghadapi putaran keempat sanksi-sanksi setelah tak bersedia merespon tawaran manis pemberian insentif oleh Prancis, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Rusia dan China sebagai imbalan untuk penghentian pengayaan uraniumnya. China adalah konsumen besar minyak Iran, tampaknya berusaha memecahkan kebuntuhan diplomatik, namun juga enggan untuk membuat langkah-langkah yang bisa mempengaruhi hubungan energi dan ekonominya dengan Teheran, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008