Jakarta (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Malaysia Dato` Seri Anwar Ibrahim berjanji bahwa masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Malaysia akan menjadi agenda utamanya dalam memperbaiki hubungan dengan Indonesia. "Salah satu agenda utama saya adalah memperbaiki hubungan dengan negeri jiran (tetangga) termasuk Indonesia, dan penanganan TKI adalah sesuatu yang perlu," kata Anwar dalam jumpa pers seusai acara silaturahmi dengan para tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jakarta, Sabtu. Mantan wakil PM itu juga berjanji untuk menghapuskan hukum cambuk yang dinilainya tidak manusiawi. Anwar menilai penting hubungan dengan Indonesia, termasuk dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia. "Jangan anggap saya terhina bila dikaitkan dengan Indonesia," katanya. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan media asing (termasuk Indonesia) di saat media Malaysia memojokkannya. Pada kesempatan itu Anwar juga mengatakan akan mencabut kebijakan-kebijakan diskriminasi positif yang menimbulkan kontroversial bagi suku Melayu Muslim jika ia meraih kekuasaan di negara itu. Anwar mengatakan ia akan mengganti Kebijakan Ekonomi Baru (NEP) yang diluncurkan pada awal tahun 1970-an dengan sebuah sistem yang mendorong semua warga Malaysia miskin, apakah mereka orang Melayu yang mayoritas atau mereka dari etnis minoritas China dan India. Ia menegaskan Malaysia memerlukan perubahan untuk memperbaiki sejumlah sistem yang rusak, ketegangan etnis dan unsur hukum. Anwar, mantan deputi perdana menteri dan menteri keuangan yang dipecat dan dipenjarakan satu dasawarsa lalu, telah bertekad menggulingkan pemerintah dengan bantuan para anggota parlemen yang membelot dalam beberapa pekan. Akhir Agustus 2008 setelah absen selama satu dasawarsa Anwar Ibrahim resmi masuk kembali ke parlemen setelah ketua Parlemen Malaysia Pandikar Amin Mulia melantiknya sebagai anggota parlemen Permatang Pauh (P44) sekaligus menetapkan sebagai pemimpin oposisi di parlemen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008