Membangun komunikasi dengan pemangku kepentingan di sektor perikanan pada prinsipnya baik, sepanjang aturan mainnya disepakati untuk menghadirkan tata kelola perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab

Jakarta (ANTARA) - Pengamat perikanan Abdul Halim menyatakan jembatan komunikasi yang telah dan akan terus dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo harus dapat menghadirkan tujuan terciptanya sektor perikanan Nusantara yang berkelanjutan.

"Membangun komunikasi dengan pemangku kepentingan di sektor perikanan pada prinsipnya baik, sepanjang aturan mainnya disepakati untuk menghadirkan tata kelola perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab," kata Abdul Halim di Jakarta, Senin.

Untuk itu, menurut Abdul Halim yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan itu, juga penting menekankan orientasi apa yang dilakukan dalam komunikasi tersebut.

Selain itu, ujar dia, perlu pula disoroti aturan apa yang akan direvisi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.

Sebelumnya, Edhy menyatakan, pihaknya siap selama 24 jam untuk menampung berbagai keluhan yang masuk, serta mengharapkan agar berbagai pihak untuk tidak ragu mendatangi KKP bila ada permasalahan yang perlu dibantu.

Presiden Joko Widodo mengamanahkan kepada dirinya agar dapat membangun komunikasi dua arah dengan nelayan dan pelaku usaha. "Sehingga tidak ada lagi istilah seolah-olah negara tidak hadir," katanya.

Selain itu Kepala Negara meminta agar ia dapat membangun sentra perikanan budi daya untuk menambah devisa dan lapangan kerja.

Baca juga: Menteri Edhy: Pesan Presiden Jokowi, benahi komunikasi dengan nelayan

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019