pasar masih akan diwarnai kepastian pemotongan tarif menjelang kesepakatan perang dagang fase satu

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan melemah seiring koreksi bursa saham Asia.

IHSG Senin pagi dibuka melemah 6,55 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.171,44. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,64 poin atau 0,27 persen menjadi 979,06.

"Pekan ini pasar masih akan diwarnai kepastian pemotongan tarif menjelang kesepakatan perang dagang fase satu," kata Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Senin.

Juru bicara Kementerian Perdagangan China dan pejabat AS, mengatakan AS dan China telah sepakat untuk membatalkan beberapa tarif dan lebih dekat dengan perjanjian perdagangan fase pertama.

Rencana tersebut dikabarkan menghadapi pertentangan di internal Gedung Putih di mana Presiden Donald Trump mengatakan dia belum setuju penundaan tarif impor yang dituntut oleh China.

Masalah yang dibicarakan kedua negara diperkirakan fokus pada perlindungan kekayaan intelektual, manipulasi mata uang dan neraca perdagangan.

Dari domestik, data cadangan devisa naik menjadi 126,7 miliar dolar AS, dari sebelumnya 124,3 miliar dolar AS. Kenaikan cadangan devisa merupakan indikasi positif bagi perekonomian.

Sementara itu, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III-2019 sebesar 5,02 persen. Angka tersebut melampaui perkiraan konsensus para analis sebesar 5 persen.

"Data ekonomi Indonesia masih positif.
Data Indonesia masih cukup baik tetapi pasar akan berhati-hati menanti perkembangan perang dagang dan peluang ekonomi dunia memasuki periode resesi," ujar Hans.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 15,1 poin atau 0,06 persen ke 23.376,8, indeks Hang Seng melemah 384,9 poin atau 1,39 persen ke 27.266,2, dan indeks Straits Times melemah14,66 poin atau 0,45 persen ke posisi 3.249,64.

Baca juga: Analis: IHSG akhir pekan bergerak variatif dengan peluang melemah

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019