Surabaya (ANTARA News) - Mahasiswa D-3 jurusan Komputer Multimedia pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya, Heri Kurniawan, lolos seleksi kompetisi desain tingkat ASEAN."November nanti, karya desainnya akan dikirim ke Malaysia untuk berkompetisi dengan peserta dari 9 negara lain," kata Kepala Bagian Humas STIKOM Surabaya Endang Widyastuti SE di Surabaya, Sabtu.Menurut Heri Kurniawan, dirinya lolos mewakili Indonesia ke "ASEAN Skill Competition (ASC)" berkat usahanya memperdalam kemampuan desain grafis diluar perkuliahan."Tapi, motivasi dosen juga berperan. Maklum, saat mengikuti seleksi untuk kompetisi yang berlangsung dari tahun lalu itu, saya baru tiga semester mengenyam pendidikan grafis dan multimedia, sehingga saya belum banyak mata kuliah desain grafis tingkat advance," katanya. Saat itu, katanya, Kepala Prodi Multimedia Hardman menginformasikan bahwa ada kompetisi desain grafis tingkat ASEAN, kemudian dosen-dosen Multimedia pun mendorong dirinya untuk mendaftar. "Setelah mendaftar, saya langsung mencari referensi-referensi desain untuk belajar, baik dari browsing maupun dosen multimedia," kata penggemar serial `Avatar` dan film `Lord of The Ring` itu. Saat mengikuti tes awal secara on-line, katanya, tidak banyak kendala yang dihadapinya, karena setiap peserta hanya diminta membuat sebuah postcard selama empat jam bertemakan self promotion (promosi diri sendiri. Menurut mahasiswa berkaca mata itu, kendala justru terjadi saat dirinyaa dinyatakan lolos selesksi awal dan harus ke Jakarta guna mengikuti tes kelanjutan. "Dalam lomba di Jakarta itu, saya harus bersaing dengan peserta dari perguruan tinggi lainnya se-Indonesia," kata mahasiswa multimedia angkatan 2006 itu. Pada saat tes di Jakarta itu, seluruh peserta diharuskan membuat empat karya desain grafis yaitu retouching foto, merancang logo, membuat kalender, dan packaging bumbu jajanan ketoprak. "Dari hasil lomba di Jakarta itu, saya akhirnya dinyatakan sebagai juara dua dan berhak mengikuti seleksi tahap akhir," katanya. Pada proses seleksi akhir itu, ia mengaku dirinya diharuskan mengikuti pelatihan yang digelar Departemen Tenaga Kerja yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok Depnaker dan Depdiknas.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008