Medan (ANTARA News) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepertinya bukan lagi partai warisan ulama karena telah ikut latah mencalegkan sejumlah artis seronok, ujar kader PPP asal Sumatera Utara HM Husni Malik di Medan, Sabtu. "Kebijakan DPP PPP mencalegkan sejumlah artis seronok sudah mencerminkan bahwa partai ini bukan lagi partai warisan ulama," kata Husni. Selama ini para petinggi partai selalu lantang menyatakan PPP merupakan partai warisan ulama, tetapi ironisnya yang dicalegkan justru artis seronok. "Jangan salahkan umat jika target 15 persen suara tidak terpenuhi pada pemilu 2009," kata mantan anggota DPRD Sumut itu. Jika pada akhirnya umat tidak lagi memilih, menurut dia itu pertanda mereka masih cinta kepada PPP. Mantan Ketua Fraksi PPP DPRD Sumut Najamuddin Nasution menyebut pencalegan artis telah mengubah citra dan stempel PPP sebagai partai yang didirikan ulama. Ia menilai pencalegan artis seronok di PPP melukai hati kader. Ia juga mengimbau orang Sumut yang ditugasi membesarkan partai di pusat tidak berpikir untuk kepentingan pribadi dan kelompok. "Jangan jadikan demokrasi menjadi dalil untuk nepotisme," kata Najamuddin. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008