Video dari insiden itu memperlihatkan Taison mengacungkan jari ke arah penonton fans Dynamo dan menendangkan bola ke arah tribun penonton.
Mengutip Reuters, Taison (31) yang tampil enam kali membela timnas Brasil dan sudah bermain di Ukraina sejak 2011, tak percaya terkena kartu merah dan meninggalkan lapangan sembari menangis.
Baca juga: Bos sepak bola Bulgaria mundur gara-gara fans rasis
Kelompok antirasis FARE (Sepak bola Melawan Rasisme di Eropa) berkata via Twitter rekan satu tim Taison dan sesama Brasil, Dentinho, telah melaporkan pelecehan itu kepada wasit dan stadion pun membuat pengumuman.
Mengikuti protokol yang direkomendasikan UEFA, si wasit kemudian membawa para pemain ke ruang ganti selama lima menit sebelum mengusir Taison dan melanjutkan pertandingan yang dimenangkan Shakhtar 1-0 itu.
Langkah ketiga dari protokol itu adalah menghentikan pertandingan.
"Langkah ketiga tidak diambil, korban rasisme malah diusir," kata FARE seraya menambahkan bahwa fans Dynamo juga mengejek kampanye klub dengan memamerkan poster bertuliskan "suka rasisme."
Pada 2015, Dynamo Kiev pernah diperintahkan UEFA bermain di stadion tanpa penonton dua kali setelah empat penonton kulit hitam diserang di stadionnya saat melawan Chelsea.
Baca juga: Atalanta didenda lantaran pendukungnya rasis
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019