"Kita merdeka karena pengorbanan pahlawan kita, dan terutama contoh teladan yang diberikan Panglima Besar Soedirman sangat luar baisa," kata Prabowo.
Sleman (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan patung Panglima Besar Jenderal Soedirman di Jalan Ring Road Barat, Turusan, Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu malam.
Pembangunan patung Panglima Besar Jenderal Soedirman berukuran besar itu diprakarsai oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) RI, AM Hendropriyono.
"Kita merdeka karena pengorbanan pahlawan kita, dan terutama contoh teladan yang diberikan Panglima Besar Soedirman sangat luar baisa," kata Prabowo, saat memberikan sambutan.
Menurut Prabowo, tidak bisa dibayangkan apabila pada masa perjuangan kemerdekaan saat itu, Soedirman sebagai Panglima TNI pertama Indonesia harus tertawan dan menyerah kepada penjajah.
"Bayangkan foto-foto, lukisan dalam sejarah bangsa lain adanya Panglima TNI menyerah kepada Belanda atau kepada Inggris," kata dia.
Baca juga: Patung Panglima Besar Soedirman di Purbalingga roboh
Karena itu, teladan Panglima Soedirman serta para pahlawan lainnya sebagai generasi pembebas sangat berarti bagi generasi penerusnya. "Saya menilai luar biasa inisiatif dari senior saya Jenderal (Purn) TNI Hendropriyono," kata Prabowo.
Hendropriyono berharap patung itu bisa menjadi penanda serta pengingat bahwa tanpa tekad perjuangan Jenderal Soedirman, belum tentu masyarakat indonesia masih hidup serta lepas dari penjajahan.
"Suatu kebahagiaan bisa meresmikan patung ini sebagai tanda bahwa kita ingat kepada pahlawan Soedirman dan prospek tempat ini adalah tempat pendidikan, pembelajaran nasionalisme dan patriotisme yang militan bagi generasi muda," kata dia.
Baca juga: 1000-an orang menapak tilas Jenderal Sudirman dari Kediri
Menurut Prabowo, pemilihan tempat pendirian patung Jenderal Soedirman di kawasan Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman karena dulu kawasan ini merupakan tempat paling ideal bagi intelijen Indonesia untuk mengintai pergerakan Belanda selama menduduki Yogyakarta.
"Dari sini lah apa yang dilakukan oleh Belanda selama menduduki Yogyakarta bisa terpantau dengan baik, oleh karena itu saya bicara sama istri bagaimana kalau tempat ini kita beli," kata dia, menceritakan tahapan pembangunan patung itu.
Hadir dalam peresmian patung itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, serta Rektor UGM Panut Mulyono.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019