Managua (ANTARA News) - Presiden Nikaragua Daniel Ortega secara resmi mengakui kemerdekaan wilayah-wilayah pembangkang Georgia, Abkhazia dan Ossetia Selatan, Jumat, demikian diumumkan Kementerian Luar Negeri Nikaragua.
Nikaragua memberikan "pengakuan penuh" kepada republik-republik Abkhazia dan Ossetia Selatan sebagai "anggota baru komunitas negara merdeka dunia, yang kami sambut baik", kata kementerian tersebut mengutip dua dekrit bertanggal Kamis itu.
"Dekrit-dekrit itu menginstruksikan kementerian luar negeri mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sesuai dengan undang-undang, untuk mengakhiri kabar pengakuan itu dan membentuk hubungan diplomatik penuh" dengan kedua republik tersebut, kata kementerian itu.
Ortega, seorang mantan pemimpin gerilya Marxis yang memiliki hubungan dekat dengan bekas-Uni Sovyet, melangkah lebih jauh ketimbang negara-negara lain Amerika Latin yang berhaluan kiri dalam penentangan terhadap Washington menyangkut konflik Georgia dengan mengakui kemerdekaan wilayah-wilayah tersebut dalam pidatonya pada Selasa.
Ia juga menuduh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) "membangun sebuah pagar militer terhadap Rusia".
Duta Besar Rusia untuk Nikaragua Igor Kondrashev berterima kasih kepada "presiden Nikaragua atas sikapnya mengakui kedua wilayah ini", kata surat kabar Nuevo Diario, setelah ia melakukan pertemuan dengan Komisi Urusan Luar Negeri Kongres pada Kamis.
Diplomat Rusia itu mengatakan, ia telah menyampaikan "sikap Rusia dalam konflik dengan Georgia dan mengklarifikasi bahwa kami melakukan langkah-langkah kami untuk menemukan sebuah penyelesaian yang pasti atas konflik ini dan meredam situasi di zona itu".
Pasukan Rusia memasuki Georgia bulan lalu untuk memukul balik serangan yang dilakukan pasukan Georgia yang bertujuan menguasai lagi Ossetia Selatan. Mereka masih berada di dalam wilayah Georgia di lokasi yang disebut Moskow sebagai "zona keamanan", demikian AFP.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008