Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan peringatan bepergian ke Thailand setelah keadaan darurat di negara itu diumumkan di Bangkok di tengah-tengah merebak kekerasan jalanan terburuk dalam sepuluh tahun terakhir. "Pemerintah tidak mengeluarkan peringatan bepergian, namun meminta warga Indonesia, yang berkunjung ke Bangkok, mencermati keadaan dan tidak melakukan kegiatan yang dapat disalahtafsirkan," kata Jurubicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta pada Jumat. Menurut Faiza, berdasarkan atas keterangan dari Kedutaanbesar Indonesia Bangkok, keadaan di Thailand masih cukup terkendali. "Departemen Luar Negeri terus melakukan konsultasi dengan KBRI Bangkok dan diperoleh laporan bahwa situasi di lapangan tidak semencekam yang dilaporkan media cetak dan elektronik," katanya. Namun, tambah dia, Kedutaanbesar Indonesia Bangkok terus menjalin hubungan dengan sedikit-dikitnya 700 warga Indonesia di Bangkok dan sekitarnya untuk memantau perkembangan keadaan. "Pada saat ini, hubungan terjalin baik. Warga Indonesia di Bangkok rata-rata adalah kaum profesional dan pelajar," katanya. Pemerintah Indonesia juga menyarankan warga Indonesia di Thailand menghormati aturan di negara tersebut dan mengindari bepergian ke daerah dilanda unjukrasa. Seorang tewas dan 44 lagi cedera pada Senin malam setelah ribuan penentang Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej terlibat bentrok dengan pendukungnya, setelah sepekan unjukrasa menyeru Samak mundur.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008