Bogor (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tidak bersedia memberikan penjelasan soal kuota haji Jawa Barat yang meresahkan dan digugat calon haji (Calhaj) di beberapa daerah di Jawa Barat.
Ketika ditanya pers, bagaimana tanggapannya soal kuota haji Jawa Barat yang meresahkan dan digugat Calhaj di Bekasi, ia mengelak menjawab.
"Lain kali saja kita bicarakan," kata Ahmad Heryawan di sela kegiatan tarawih keliling di Masjid Nurul Maa`i PDAM Kota Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Seorang stafnya yang enggan disebut namanya mengatakan, Heryawan sedang mempelajari SK Penetapan Kuota Haji tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Barat tahun 2008, yang menimbulkan kisruh.
Sebelumnya, Walikota Bekasi Mochtar Mohamad mendesak agar Gubernur Jawa Barat segera mencabut SK kouta haji Jawa Barat, setelah PTUN Jawa Barat memenangkan gugatan Calhaj.
Bahkan Muchtar mengancam, Calhaj Bekasi akan menyegel embarkasi haji Bekasi, jika desakan tersebut tidak diindahkan.
Sedangkan, ketua Kantor Agama Kota Bogor Saerodji memilih tidak bersikap soal kisruh kuota haji. Menurut dia, dengan diberlakukan kuota haji, Kantor Agama Kota Bogor mengikuti saja aturan yang ditetapkan dari provinsi.
"Kalau harus ada kuota kami ikuti, kalau tanpa kuota juga kami ikuti," katanya.
Sebelumnya, PTUN Jabar, pada 6 Agustus, memutuskan SK Gubernur Jabar tentang Penetapan Kuota Haji Kabupaten dan Kota di Jabar tahun 2008, tidak sah dan diminta segera dicabut.
Gubernur Jabar yang saat itu Danny Setiawan menerbitkan SK tentang Kuota Haji Kabupaten dan Kota di Jabar tahun 2008, pada 29 Mei 2008 atau sebulan sebelum lengser.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008