Banjarbaru (ANTARA) - Aula Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Kalimantan Selatan, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Sungai Ulin, Kota Banjarbaru, ludes terbakar ketika tengah berlangsung pesta perkawinan, Minggu siang.

Peristiwa itu pun sempat membuat kepanikan seluruh tamu undangan, termasuk kedua mempelai yang tengah berbahagia pada hari spesial mereka yang nahas berujung duka.

"Sebelum terbakar, terdengar ada suara keretek-keretek dari atas plafon di belakang pelaminan. Dari luar teriak ada asap, lalu kami semua keluar dan pengantin langsung kami amankan," ucap Tuti, saksi mata.

Baca juga: Sekolah Polisi Negara di Pekanbaru terbakar

Tuti yang merupakan keluarga dari mempelai wanita menceritakan pula jika awalnya sudah ada bunyi kecil semacam letupan korsleting listrik. Bahkan, mempelai dan kedua orang tua masing-masing pasangan sempat turun dari pelaminan.

Namun, beberapa saat kemudian kembali ke pelaminan. Setelah sekitar 10 menit, kembali ada letupan dan semua langsung berlarian keluar aula menyelamatkan diri.

"Saya juga langsung ke dapur bilang ke katering agar gas elpiji dikeluarin semua. Memang ada suara dentuman, sepertinya dari AC," katanya.

Kepala SPN Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol. Didik Sudaryanto bersama Dirreskrimsus Kombes Pol. Masrur dan Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya di depan aula yang terbakar. ANTARA/Firman

Sementara itu, Kepala SPN Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol. Didik Sudaryanto kepada ANTARA menjelaskan bahwa saat kebakaran berlangsung aula tengah dipinjam oleh anggota Polres Banjarbaru Ipda Amir Syarifudin untuk pesta perkawinan keponakannya.

Pada saat kejadian, kata Didik, acara hajatan tersebut sedang istirahat pelaksanaan salat Zuhur.

Dari beberapa saksi mata yang melihat, diawali kedipan lampu akibat arus listrik, seperti turun naik.

Tiba-tiba dari atas pelaminan atau plafon gedung turun tetesan api yang dengan cepat merambat hingga perkiraan sekitar 10 menit sudah terbakar habis.

"Cepatnya api membakar karena di dalam aula ada partisi-partisi yang mudah terbakar, baik itu partisi menempel di dinding aula sendiri maupun partisi untuk pesta perkawinan," katanya menjelaskan.

Dari aspek kelistrikan, dia selaku Kepala SPN sudah mengantisipasi dari awal sehingga instalasi atau kabel-kabel listrik yang lama sudah diganti.


Baca juga: Kapolda Kalsel: Lulusan SPN jadi polisi siap pakai

"Anggota Reskrim Polres Banjarbaru bersama Unit Inafis Krimum Polda sedang melakukan olah TKP. Saya berharap terdapat terangnya peristiwa ini disebabkan apa. Atas peristiwa ini menjadi tanggung jawab dari pihak penyelenggara," katanya.

Akibat kebakaran itu, aula SPN tidak bisa digunakan lagi karena rusak total. Namun, Didik memastikan tidak mengganggu aktivitas jalannya pendidikan siswa karena aula tersebut hanya digunakan ketika ada arahan ataupun rapat-rapat skala besar saja. Untuk fasilitas pendidikan yang lainnya, tidak terganggu.

Untuk jumlah kerugian belum bisa ditaksir. Selain bangunan gedungnya, di dalamnya ada juga beberapa barang inventaris dinas yang memang ada yang sudah tidak digunakan lagi.

"Di pinggir aula digunakan untuk gudang seperti menyimpan alat-alat instruksi pendidikan, yaitu tameng, tongkat, tenda pleton, ada juga barko dan handycam," kata mantan Kapolres Tabalong itu.

Meski berduka dengan adanya musibah kebakaran di lembaga pendidikan pencetak anggota Polri itu, Didik masih bisa bersyukur karena tidak adanya korban jiwa.

"Hanya terdapat satu anggota saya lecet di kaki saat berupaya mendorong tangki air ketika upaya pemadaman berlangsung. Sekarang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dirontgen," katanya.

Di lokasi kejadian, tampak pula Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalsel Kombes Pol. Masrur dan Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya. Mereka langsung mendatangi SPN Polda Kalsel untuk mengecek kondisi gedung yang terbakar.

Pewarta: Firman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019