Purworejo (ANTARA) - Gubernur Ganjar Pranowo siap melakukan kembali lelang jabatan sebanyak 11 posisi yang saat ini belum terisi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Kira-kira ada 11 (jabatan) kosong karena ada tradisi dalam rekrutmen di Pemprov Jateng dengan promosi terbuka atau lelang jabatan, kami akan lakukan lagi hal yang serupa," kata Ganjar usai menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan di Kabupaten Purworejo, Minggu.
Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan lelang jabatan nantinya akan digelar secara terbuka sehingga siapapun dan dari daerah manapun boleh mengikuti semua tahapannya.
Terkait dengan waktu pendaftaran lelang jabatan tersebut, Ganjar menyebutkan akan dibuka pekan depan.
Kesebelas jabatan kosong yang akan dilelang itu antara lain, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi Surakarta, Wakil Direktur Umum RSUD Moewardi Surakarta, Wakil Direktur Keuangan RSUD Moewardi Surakarta, Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto, dan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Aminogondho Semarang.
Kemudian, jabatan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Sosial Jateng, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jateng, Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Jateng, serta Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng.
"Mudah-mudahan minggu depan sudah dibuka pendaftarannya. Saya sudah minta mereka yang berkarir dari dalam, dilakukan 'talent scouting' dan mereka yang berbakat kita dorong mau mendaftar. Tidak hanya dari dalam, barangkali ada dari luar Jateng yang ingin masuk, kami perbolehkan," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut dia, sudah ada beberapa pihak dari provinsi lain yang menanyakan tentang lelang jabatan itu, bahkan beberapa dari kabupaten/kota di Jateng juga sudah menyatakan ingin mendaftar.
Ganjar mengaku membutuhkan orang yang memiliki keberanian dalam memimpin organisasi dan para pejabat yang terpilih melalui lelang jabatan nantinya, diharapkan berani mengambil risiko dan keputusan saat situasi darurat.
"Saya butuh orang yang memiliki terobosan dan berani, bukan peragu. Orang-orang yang bisa memitigasi persoalan dan menghitung betul risiko yang ada. Kalau tidak, nanti persoalan lagi-lagi mengerucut ke saya. Saya tidak mau ada pejabat yang minta petunjuk, saya ingin mereka memberikan alternatif-alternatif dalam mengambil keputusan," katanya.
Ganjar memastikan proses lelang jabatan dilakukan dengan cukup ketat dan ada tes yang dilakukan oleh panitia seleksi yang terdiri dari kalangan profesional.
"Biasanya sih pesan saya pasti soal integritas, kedua kompetensi dan pengalaman, memiliki konsepsional untuk mengelola dan ada jiwa leadership serta manajerial yang baik. Itu yang saya tekankan," ujarnya.
Selain itu, persoalan relasi sosial calon kandidat juga menjadi perhatian, rekam jejak calon dengan bawahannya, atasannya bahkan dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya akan ditelusuri.
"Bagaimana relasi dia dengan eks bawahannya, atasannya dan tetangga-tetangganya. Dengan penilaian itu, diharapkan orang yang kami pilih adalah orang yang punya relasi sosial baik dan nantinya tidak ada persoalan," katanya.
Baca juga: Ganjar: "Desa siluman" jadi titik balik evaluasi dan perbaikan data
Baca juga: Jawa Tengah andalkan pariwisata dan manufaktur untuk tarik investor
Baca juga: Ganjar Pranowo bakal luncurkan bank khusus UMKM dan petani
Baca juga: Ganjar minta pemerintah desa dirikan BUMDes bersama
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019