Jakarta (ANTARA) - Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia menggelar "flash mob" pencak silat di Jakarta bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional pada Minggu.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Najamudin Ramli mengatakan bahwa atraksi serentak pencak silat dari beberapa perguruan yang berlangsung di depan Kantor Kementerian itu ditujukan untuk memopulerkan pencak silat.
Kementerian sejak tahun 2017 mengusulkan pencak silat menjadi warisan budaya tak benda ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
"Kami sudah menyiapkan dossier atau kelengkapan dokumen untuk pengusulan ini. Selain itu kami juga melakukan penelitian apakah masyarakat Indonesia masih akrab dengan pencak silat, dan ternyata hingga saat ini di setiap kecamatan ada perguruan silat yang aktif," kata Najamudin.
Najamudin menjelaskan bahwa ada beberapa jenis silat di Tanah Air, namun semuanya punya filosofi yang hampir sama, yakni fokus membangun hubungan dengan Sang Pencipta dan dengan sesama manusia.
"Bagaimana kedua bagian itu bisa fokus dan berkonsentrasi untuk bisa melawan ancaman, serangan atau yang tidak dikehendaki manusia," katanya.
Dia berharap pada sidang penetapan warisan budaya tak benda UNESCO tahun ini di Bogota, Kolombia, usul Indonesia untuk menetapkan silat sebagai warisan dunia tak benda disetujui.
Saat ini, UNESCO telah memasukkan pencak silat dalam daftar perwakilan warisan budaya tak benda kemanusiaan. Pada sidang ke-14 di Bogota pada 9 hingga 14 Desember, UNESCO akan melakukan pemeriksaan untuk menetapkan nominasi warisan budaya tak benda.
Ketua Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi) Anwar Albatawi menekankan pentingnya memopulerkan kembali silat dan mendekatkan silat ke hati masyarakat jika ingin silat ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dunia.
"Seharusnya instansi pemerintah maupun tentara atau kepolisian menggunakan silat, karena silat olah raga khas Indonesia. Kita harus bangga dengan apa yang kita punya," kata Anwar.
Baca juga:
Tampil di 9 kelas, pencak silat targetkan empat emas SEA Games
Kemenpora ingin olahraga tradisional dipertandingkan di PON
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019