Kemenangan petenis Italia itu 4-2, 4-1, 4-2 membuat senang penonton tuan rumah. Sinner menjadi pemenang ketiga dari turnamen tersebut setelah petenis Korea Selatan Chung Hyeon dan Stefanos Tsitsipas dari Yunani.
Pertanda baik bagi Sinner, karena baik Tsitsipas maupun Chung mencapai semifinal Australia Open dua bulan setelah meraih gelar mereka masing-masing.
Baca juga: Delapan fakta jelang ATP Finals 2019
"Pekan ini sungguh luar biasa,” kata Sinner yang berusia 18 tahun. “Penontonnya... Anda bisa mendengar mereka sekarang. Saya sangat gembira... Saya tidak akan berada di sini tanpa wildcard, maka terima kasih kepada semuanya. Saya berharap kembali lagi di sini tahun depan.”
Sinner menyelamatkan semua sembilan break point yang dihadapinya sementara mematahkan servis lawannya yang berasal dari Australia itu tiga kali, masing-masing satu kali setiap set.
Kemenangannya menggenapi musim yang telah membawanya melompat lebih dari 450 anak tangga dalam Ranking ATP ke posisinya sekarang di urutan 95, membuatnya menjadi pemain termuda dalam Top 100.
Ia juga mencapai semifinal ATP Tour pertamanya di Antwerp, mencetak kemenangan ATP Masters 1000 pertamanya di Roma dan lolos kualifikasi Grand Slam pertamanya di U.S. Open.
“Jannik terlalu bagus,” kata De Minaur seperti dikutip AFP.
Baca juga: Untuk pertama kali sejak 2017 Murray maju ke semifinal
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019