Depok (ANTARA News) - Anggota Tim Seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok Andrinof A Chaniago membantah Tim Seleksi bekerja tidak independen atau berpihak kepada salah satu partai politik tertentu.
"Kami bekerja sesuai dengan aturan dan kententuan yang ada," kata Andrinof kepada ANTARA, di Depok, Jumat.
Hal tersebut dikatakan Andrinof menanggapi aksi unjuk rasa di Balaikota Depok yang meminta Tim seleksi KPU Kota Depok dibubarkan karena dinilai tidak independen.
Andrinof mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut mencerminkan orang-orang kalah dalam menempatkan calon sebagai anggota KPU Depok karena mempunyai nilai yang tidak cukup.
"Ini hanya bentuk kekecewaan orang-orang yang kalah," katanya.
Dosen ekonomi politik FISIP UI tersebut justru mempertanyakan permasalahan yang diprotes. "Kalau mau dipersoalkan, persoalan apa. Jangan hanya menuntut saja," katanya.
Ia menilai, apa yang dilakukan oleh orang yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut merupakan pemutarbalikkan fakta. "Sebenarnya mereka mendesak agar `orangnya` bisa lolos dalam seleksi, padahal nilainya tidak mungkin untuk lolos," katanya.
Itu sebabnya dua anggota Tim Seleksi tidak mau hadir dalam rapat pleno penentuan 10 orang calon anggota KPUD.
Dikatakannya, seharusnya Kamis (4/9) Tim Seleksi sudah bisa menetapkan 10 calon anggota KPU Kota Depok. Tapi karena dalam rapat pleno dua orang tidak hadir maka belum bisa ditentukan sepuluh orang tersebut.
"Recananya, kita akan melakukan rapat pleno lagi hari ini untuk menentukan 10 orang calon anggota KPU Depok," katanya.
Andrinof juga menyoroti LSM yang melakuan aksi unjuk rasa tersebut, karena LSM tersebut merupakan LSM yang dibentuk mendadak, untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.
Menurut Andrinof, Tim Seleksi berusaha untuk mendapatkan anggota KPUD yang benar-benar kompeten dan berkualitas, sehingga dalam menjalankan tugasnya dapat berkerja dengan baik.
Sebelumnya diberitakan Aliansi Gerakan Peduli Pemilu Kota Depok mendesak Pemerintah Kota Depok untuk membubarkan Tim Seleksi KPUD, karena disinyalir berpihak kepada salah satu partai politik.
"Bubarkan Tim Seleksi yang ada saat ini dan bentuk Tim Seleksi baru yang independen," kata Koordinator Aliansi Gerakan Peduli Pemilu, Rahman Tiro.
Ia mengatakan dari lima anggota Tim Seleksi, tiga di antaranya sangat berpihak kepada partai yang saat ini berkuasa di Kota Depok.
"Saya harapkan agar seluruh partai peserta pemilu 2009 mendukung gerakan tersebut, agar kinerja KPUD benar-benar independen," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008