Jakarta (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla minta KPU bisa memilih negara-negara yang memiliki banyak warganegara Indonesia (WNI) untuk dikunjungi dalam rangka sosialisasi Pemilu 2009. "Kalau ke Malaysia, Brunei, Arab Saudi atau Hongkong itu perlu. Itu pantas saja tetapi kalau negara-negara yang kecil jumlah WNI kita, perlu dipertimbangkan," kata Wapres kepada pers seusai Salat Jumat di Jakarta. Pernyataan Kalla itu disampaikan saat menjawab pers soal rencana KPU melakukan kunjungan ke 14 negara dalam rangka sosialisasi Pemilu 2009. KPU beralasan hal itu sudah sesuai dengan rencana kerja dan diatur dalam undang-undang namun rencana mengundang pro-kontra dari publik. Wapres mengatakan, KPU merupakan lembaga independen dan oleh karena itu pemerintah tidak akan mencampuri. Namun, Kalla mengingatkan KPU menilai kepantasan dan kewajarannya untuk berkunjung ke luar negeri. Anggota KPU secara bergantian akan berkunjung ke Kuala Lumpur (Malaysia) pada 9-12 September, Beijing (China) 3-16 September, Manila (Filipina) 16-19 September, New Delhi (India) 20-23 September, Sydney (Australia) 22-25 September, Cape Town (Afrika Selatan) 26-29 September, dan Kairo (Mesir) 5-8 Oktober). Selain itu anggota KPU akan berkunjung ke Jeddah (Arab Saudi) pada 9-12 Oktober, Moskow (Rusia) 12-15 Oktober, Den Haag (Belanda) 16-19 Oktober, Paris (Prancis) 19-22 Oktober, Madrid (Spanyol) 23-26 Oktober), New York (AS) 27-30 Oktober, dan Havana (Kuba) 31 Oktober hingga 3 November. Tujuan kepergian anggota KPU ke luar negeri adalah untuk melantik Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), supervisi, dan sosialisasi Pemilu. Sampai saat ini PPLN telah terbentuk di 114 negara namun belum dilantik. Pelantikan PPLN akan dikonsentrasikan di 14 tempat tujuan tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008