Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo Eko Wisnu Wardana di Kulon Progo, Minggu, mengatakan saat ini, angka pengangguran di Kulon Progo cenderung turun.
"Angka pengangguran di Kulon Progo tidak selalu turun, karena setiap tahun ada lulusan SMA/SMK yang mencapai 6.000 jiwa," katanya.
Ia mengatakan setiap Januari, Disnakertrans akan melakukan pendataan atas 6.000 jiwa yang lulus SMK/SMA. Pendataan mulai dari lulusan yang melanjutkan kuliah, dan kerja. Ia mencontohkan bila dari angka kelulusan 6.000 jiwa pertahun, tapi yang melanjutkan kuliah hanya 1.000 jiwa, artinya 5.000 jiwa ini diupayakan bekerja.
"Kami pada Januari 2020 nanti akan melakukan pendataan minat calon siswa. Nanti baru diketahui jumlah angka pengangguran di Kulon Progo," katanya.
Eko Wisnu mengatakan setelah mendapat data pasti jumlah pengangguran yang setiap tahun bertambah, Disnakertrans akan meningkatkan kompetensi dan daya saing. Harapanya, yang bersangkutan memiliki kompetensi dan daya saing di atas calon tenaga kerja dari lain daerah.
"Kami juga mengajak mereka berwirausaha. Sehingga, angka penangguran dapat ditekan seminimal mungkin," katanya.
Untuk mengukur keberhasikan pengurangan angka pengangguran, Disnakertrans akan membuat album keberhasilan. Alumni-alumni akan didata dan dibuatkan album.
"Tujuan pembuatan album ini untuk mengetahui yang belum bekerja menjadi pekerja, yang belum menghasilkan pendapatan menjadi yang berpenghasilan. Dari album itu akan menjadi catatan atau cerita untuk mendorong pengangguran berprestasi," katanya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Kulon Progo Suharto mendorong Pemkab Kulon Progo menyiapkan calon tenaga kerja yang andal dengan adanya proyek Bandara Internasional Yogyakarta. Disnakertrans juga harus memberikan pelatihan berwirausaha mandiri.
"Dengan adanya bandara ini, warga Kulon Progo menjadi tuan di daerah sendiri sehingga permasalahan pengangguran dapat segera diatasi," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019