Jakarta (ANTARA News) - Tank amfibi jenis BMP-3F dari Rusia untuk TNI Angkatan Laut (AL) diperkirakan tiba pada 2010, setelah kontrak pengadaannya ditandatangani pada Agustus 2008. "Kemungkinan tiba di Indonesia pada 2010 dan langsung diserahkan kepada TNI AL sebagai pengguna," kata Dirjen Sarana Pertahanan (Ranahan), Marsekal Muda TNI Eris Heriyanto ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat. Ditambahkannya, segala hal yang berkaitan dengan pengadaan 17 unit tank amfibi BMP-3 itu terus dilakukan, sehingga diharapkan lebih cepat tiba di Indonesia dan dapat segera memperkuat daya tempur Korps Marinir. Hal senada diungkapkan Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI Marinir Djunaidi Djahri yang ditemui terpisah, yang mengatakan pihaknya menginginkan 17 unit tank amfibi itu dapat datang pada 2009. "Ya saya berharap bisa datang lebih awal, hingga dapat memperkuat jajaran Korps Marinir," katanya. Djunaidi mengatakan, saat ini rata-rata kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) Marinir, termasuk kendaraan tempur, sekitar 60 hingga 70 persen. "Cukup baik, tetapi kan ada beberapa yang sudah sangat tua hingga perlu segera diganti untuk memaksimalkan efek tangkal dan daya tempur kita," tuturnya. Dana yang dikucurkan dalam pembelian itu mencapai Rp455 miliar atau U$50 juta. Awalnya, dengan harga tersebut TNI AL mendapatkan 20 tank, tetapi akhirnya hanya didapat 17 unit karena harganya mengalami kenaikan. Korps Marinir saat ini memiliki sekitar 400 tank. Sebagian di antaranya kurang layak beroperasi. Sebagian yang masih bisa diperbaiki akan diperbaiki, sementara yang sudah tidak layak sama sekali akan dikandangkan, kata Djunaidi Djahri. (*)
Copyright © ANTARA 2008