Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya saham-saham Wall Street dan sentimen negatif inflasi dalam negeri mendorong saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat pagi melemah dan indeks jatuh ke level 1.900. Sampai perdagangan sesi pertama berakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI diturup terperosok 75,700 poin (3,65%) ke posisi 1.999,534 dan indeks LQ-45 turun 18,096 poin (4,25%) menjadi 407,865. Trimegah Secirities dalam ulasannya menyatakan bahwa memburuknya pasar global pemicu utama anjloknya harga saham-saham di BEI. Melemahnya ekonomi AS membuat saham-saham di New York melemah. Indeks Dow Jones di Bursa AS pada perdagangan Kamis malam ditutup melemah 2,99 persen (344 poin) akibat kecemasan pasar atas data ekonomi tentang belanja ritel dan tingkat pengangguran bulan Agustus. Pengaruh dari bursa global dapat menjadi sentimen negatif di bursa regional dan IHSG, sehingga mengakibatkan pagi ini bursa regional dan IHSG dibuka melemah. Pada Jumat pagi, indeks Hang Seng bursa Hong Kong terkoreksi 636,83 poin ke posisi 19.752,65 dan indeks Straits Times bursa Singapura turun 51,45 poin ke level 2.574,60. Sedangkan turunnya harga minyak mentah dunia masih menjadi penyebab tertekannya IHSG, selain itu proyeksi penurunan harga komoditas bisa menjadi tambahan tekanan IHSG hari ini. Kondisi inilah yang membuat perdagangan di BEI didominasi penurunan saham sebanyak 165 jenis dibanding yang naik hanya 12 dan 20 tidak berubah harganya. Penurunan indeks BEI ini dpimpin saham-saham unggulan seperti saham Bumi Resources turun Rp250 menjadi Rp4.375, Bank BRI terkoreksi Rp550 ke level Rp5.750, Bank Mandiri melemah Rp125 ke harga Rp2.675, Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp650 ke posisi Rp11.550, Telkom terkoreksi Rp150 ke Rp7.400, Astra Internasional tertekan Rp650 ke harga Rp19.850 dan Antam melemah Rp120 ke Rp1.490. Volume perdagangan mencapai 723,869 juta saham dengan nilai Rp1,280 triliun dari 22.945 kali transaksi. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008