Jakarta (ANTARA News) - Mengantongi banyak instrumen, Bank Indonesia mengumbar optimisme bahwa target inflasi 6,5-7,5 persen pada pertengahan 2009 akan bisa dicapai sesuai dengan harapan pemerintah. Gubernur BI, Boediono, di Jakarta, Kamis malam, mengungkapkan instrumen yang dimiliki antara lain BI rate, lelang Sertifikat BI yang dilakukan setiap pekan, cadangan devisa, serta regulasi-regulasi perbankan, seperti mengenai ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) "Itu tetap kita pegang 6,5-7,5 persen. Itu sasaran kita. Caranya tergantung dari waktu ke waktu," katanya Sedangkan mengenai pilihan instrumen yang akan digunakan sebagai senjata BI untuk menekan inflasi, Boediono menjelaskan pihaknya akan melihat perkembangan harga konsumen secara periodik pada setiap bulan. Ditanya tentang kebijakan BI pada bulan-bulan mendatang pasca Lebaran, Boediono kembali menegaskan pihaknya akan melihat inflasi bulan September ini, terutama faktor pendorong inflasi, baik dari sisi pasokan, maupun sisi permintaan. "Kita berjalan tahap demi tahap. Nanti kita lihat pada bulan depan inflasinya bagaimana. Harga-harga komoditas energi bagaimana di dalam negeri. Kekuatan permintaan agregatnya bagaimana. Nanti kita putuskan itu, jadi tidak bisa kita lihat sekarang," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008