"Komite tersebut membahas banyak masalah penting, terutama kemerdekaan, kedaulatan dan persatuan Suriah, serta berlanjutnya perang melawan terorisme," kata Pedersen dalam satu taklimat di Jenewa, Jumat (8/11), sebagaimana dikutip Kantor Berita Suriah, SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.
Ia menyatakan babak berikutnya akan dimulai pada 25 November.
Pedersen berharap dimulainya pekerjaan Komite tersebut akan memberi sumbangan untuk menemukan penyelesaian politik bagi krisis di Suriah dengan cara yang mewujudkan aspirasi rakyat Suriah.
Komite-Mini dari lembaga yang diperluas Komite Pembahasan Konstitusi mengakhiri pertemuan pada Jumat di Markas PBB di Jenewa. Pertemuan tersebut diikuti oleh delegasi yang berasal dari Pemerintah Suriah dan delegasi lain.
Sumber: SANA Agency
Baca juga: Sekjen PBB: Serangan Turki paksa 160 ribu orang Suriah mengungsi
Baca juga: Rusia, Iran dan Turki dukung komite konstitusi Suriah tapi gagal sepakati susunannya
Baca juga: Utusan PBB: Suriah tak akui peran PBB dalam pembentukan komite konstitusional
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019