Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api memperkirakan mampu menggaet pendapatan sekitar Rp165 miliar pada Angkutan Lebaran 2008 atau naik 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp151 miliar. "Itu perkiraan dengan sejumlah asumsi, yakni jika total penumpang yang diangkut mencapai 2,9 juta orang atau naik lima persen dari realisasi tahun lalu sebesar 2,8 juta orang," kata Dirut PT KA, Ronny Wahyudi, saat dihubungi di Jakarta, Kamis. Dijelaskannya, kontribusi terbesar bagi total pendapatan PT KA selama musim mudik ini dari kelas Eksekutif dengan pendapatan sekitar Rp74 miliar atau naik 13 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp65 miliar. Berikutnya, disusul oleh kelas bisnis dan ekonomi. Kelas bisnis diperkirakan akan berkontribusi sebesar 29 persen atau meraup pendapatan Rp49 miliar. Ronny menyebut, daerah operasi yang akan berkontribusi terbesar bagi PT KA pada mudik kali ini tetap didominasi oleh Daerah Operasi I (Jakarta) yakni sebesar 37 persen dari total pendapatan atau sekitar Rp62 miliar. Namun, secara keseluruhan daerah operasi Pulau Jawa berkontribusi sebesar 93 persen bagi total pendapatan atau sekitar Rp155 miliar, sedangkan daerah operasi Sumatera hanya secuil yakni Rp10 miliar. Pulau Jawa berkontribusi terbesar karena total penumpang yang diangkut mencapai 90 persen dari target pemudik yang dibidik yakni sekitar 2.692.345 penumpang. Dihubungi terpisah, Kahumas PT KA Adi Suryatmini mengatakan, pihaknya optimistis mampu mengangkut tiga juta penumpang pada musim mudik tahun ini. "Kami tetap pada rencana semula mengoperasikan 212 KA reguler dan 11 KA tambahan Lebaran. Totalnya dioperasikan 223 KA ," katanya. Ia mengatakan, terkait dengan sudah terpesannya tiket KA kereta api untuk jalur gemuk seperti ke Malang dan daerah lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah, maka mulai 21 September akan dilepas kembali tiket ke pasar. "Yang dilepas itu adalah tiket kereta api jurusan favorit seperti ke Malang dan lainnya," katanya. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, meminta PT KA untuk menekan praktek percaloan tiket antara lain dengan mensyaratkan pembelian sesuai dengan kartu identitas penduduk. "Jika tidak sesuai, penumpangnya bisa diturunkan di tengah jalan," tegasnya. Namun, hal itu diklarifikasi oleh Kahumas PT KA Daop I Jakarta, A. Sujadi, "Tidak mungkin menurunkan penumpang bertiket dalam perjalanan, meski nama yang tertera di tiket tidak sesuai dengan yang berangkat.". PT KA sebelumnya berketetapan untuk meningkatkan pelayanan kepada pemudik antara lain dengan tidak akan lagi menggunakan lokomotif kecil, tetapi hanya yang besar-besar saja. Karena itu, tahun ini total lokomotif yang hendak dijalankan sebanyak 183, sedangkan tahun lalu 188 unit. Selain itu, PT KA juga mempersiapkan skenario pengoperasian KA Sapujagat yang tahun ini diganti menjadi KA Komunitas sebanyak 20 set untuk menampung ledakan penumpang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008